ITB Segera Rancang Landscape Kayong Utara

Percepat Pengembangan Kota Pariwisata

KUNJUNGAN. Para Mahasiswa Pascasarjana ITB mengunjungi Desa Betok, Kecamatan Kepulauan Katimata untuk melakukan rancangan tata kota dan landscape. KAMIRILUDDIN

eQuator.co.idSukadana-RK. Mahasiswa pascasarjana Intitut Teknologi Bandung (ITB) secara maraton merampungkan penelitian tata kota dan landscape Kayong Utara untuk pengembangan wisata. 28 mahasiswa itu bekerja sejak 14 hingga 23 Februari 2017.

Penelitian ini merupakan hasil dari nota kesepahaman (MoU) antara ITB dan Pemkab Kayong Utara. Tujuannya menyiapkan kajian ilmiah yang dilakukan oleh akademisi, guna menyiapkan pengembangan Kayong Utara yang lebih baik. Terutama pengembangan tata kota pendukung program pariwisata dan pesisir.

Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid mengatakan, penelitian tersebut merupakan program yang murni kegiatan ilmiah. Difasilitasi pemerintah daerah dalam pengumpulan data pendukung, selanjutnya dikelola serta diolah dalam kelompok-kelompok kecil. Diantaranya tim dari Mahasiswa  Magister Sekolah Arsitek Perencanaan danPengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB.

“Berdasar MoU antara Pemkab Kayong Utara dan ITB itu, kita mendapat manfaat dalam program yang dimiliki ITB. Dalam penelitian ini, untuk perencanaan pengembangan tata kota dan pengelolaan kawasan wisata dan pesisir,” kata Hildi.

Terdapat beberapa kelompok yang sudah melakukan penelitian di Kayong Utara, baik di Kepulauan Karimata yang mencakup beberapa pulau, memiliki potensi wisata unggulan dan juga beberapa kelompok berada di Sukadana.

“Outputnya nanti, tersaji gambar detail tentang perencanaan pengembangan kawasan, bahkan dapat menampilkan gambar 3G kepariwisataan,” lanjut Hildi.

Di Sukadana, beberapa lokasi peisir mulai dari Pantai Pasir Mayang Desa Pampang Harapan, Pantai Pulau Datok Desa Pangkalan Buton, Teluk Cik Kadir, Teluk Sukadana Desa Sutera hingga Pantai Tambak Rawang Desa Gunung Sembilan akan menjadi objek penelitian.

“Itu akan dirancang mereka, mau diapakan ke depannya, termasuk di pelataran lokasi Sail Selat Karimata. Sehingga dapat menarik para pengunjung ke Kayong Utara,” imbuhnya.

Di dalam penelitian tersebut, Hildi Hamid juga menyampaikan kawasan di pelataran Sail Selat Karimata di Pantai Pulau Datok, akan menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Di dalamnya terdapat fasilitas untuk olahraga ringan, sarana rekreasi dan ruang umum yang memliki beberapa fasilitas untuk pendukungnya.

Sisi lain dari manfaat hasil penelitian tersebut, Hildi mengaku akan menjadi salah satu dokumen pendukung Pemkab Kayong Utara, Kementerian Kehutanan dan data tersebut juga akan menjadi rujukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Nantinya untuk menjadi kajian perubahan status kawasan Kepulauan Karimata yang saat ini adalah Cagar Alam Laut (CAL).

Sementara itu, Dosen Pembimbing Haryo Winarso, para mahasiswa tersebut memiliki kemampuan untuk menerapkan disiplin ilmu mereka di Kayong Utara. Mendesin seperti apa Kayong Utara, terutama di wilayah yang berpotensi wisata.

Dari program yang dilaksanakan oleh tim ITB, terdapat beberapa tim yang akan mengaplikasikan penelitian. Yakni, penataan dan perancanagn kawasan wisata Pantai Pulau Datok Sukadana. Penataan Perancangan serta pedoman perancangan koridor kawasan pesisir Sukadana. Penataan dan Perencanaan serta pedoman perancangan kawasan ekowisata bahari di kepulauan Karimata. Penataan Perencanaankawasan perkampungan wisata di kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Palung (TNGP). Termasuk Kawasan Pantai Pulau Datok akan terdapat satu tim yang akan meneliti perancangan detil lanndskap pada kawasan eks pelataran Sail Selat Karimata untuk di jadikan Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik.

 

Laporan: Kamiriluddin

Editor: Hamka Saptono