Kemesraan Manusia dan Harimau

LAYAKNYA SAHABAT. Abdullah Sholeh sedang bermain dengan harimau kesayangannya, Selasa (8/11). Dia telah memelihara binatang buas itu sejak 10 tahun lalu. Falahi Mubarok-Radar Kanjuruhan

eQuator.co.id – Malang–RK. Kisah pertemanan antara manusia dan harimau seperti dalam buku dan film Life of Pi bisa dijumpai di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Selama sepuluh tahun, Abdullah Sholeh, santri di Pondok Pesantren Al Kaffah, telah bersahabat karib dengan Mulan Jamilah, seekor harimau Benggala (panthera tigris bengalensis).

Abdullah Sholeh mengaku memelihara Mulan sejak harimau betina itu berusia tiga bulan. ”Saat itu diberi teman, kemudian kami pelihara di sini. Sekarang usianya sekitar 10 tahun,” ujar Sholeh usai memberi makan Mulan, Selasa (8/11).

Sehari-hari, harimau seberat 182 kilogram itu makan sebanyak dua kali. Menunya adalah daging ayam segar sebanyak 5 kilogram.

Setiap akan memberi makan Mulan, Sholeh melakukan persiapan khusus. Yakni mengenakan pakaian tebal serta melilitkan sarung di lehernya.

”Ini untuk antisipasi agar tidak terluka,” ujar Sholeh, singkat.

Sebab, perilaku Mulan seperti layaknya kucing yang suka diajak bermain. Bahkan, Sholeh tak segan-segan memeluk dan mencium Mulan. Sesekali, Mulan bergelayut manja di lengan dan punggung Sholeh.

”Dulu waktu masih kecil sering bermain di dalam rumah. Tapi karena khawatir membahayakan, akhirnya sekarang terus di dalam kandang,” ujar pria 35 tahun tersebut.

Mulan sendiri menempati lahan seluas 5 ribu meter persegi yang mirip seperti hutan mini dengan semak-semak serta pepohonan. Sebagai pengaman, terpasang pagar ram besi di sekeliling kandang. Untuk merawat Mulan, Sholeh sudah memiliki izin tertulis dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Malang.

Sholeh mengaku bersahabat dengan binatang buas ini bukan tak ada risiko. Berkali-kali dia menderita luka sobek di tangan, kaki, dan wajahnya akibat kuku-kuku Mulan. Namun, Sholeh mengaku tidak pernah kapok. Dia tahu persis Mulan tidak berniat melukainya, tapi lebih disebabkan tenaga besar yang dimilikinya.

”Bagi Mulan, itu hanya main-main. Tapi karena tenaganya besar, kadang-kadang luka sedikit,” pungkas Sholeh. (Radar Malang/JPG)