eQuator.co.id Kuala Lumpur–RK. Nama Rosmah Mansor kembali disorot. Sebab, Wall Street Journal (WSJ) membeberkan dokumen mengenai rekam jejak hobi shopping istri PM Malaysia Najib Razak tersebut. Sejak 2008 hingga 2015, dia mengeluarkan uang USD 6 juta (sekitar Rp 79,3 miliar) untuk baju, tas, sepatu, dan perhiasan mewahnya. Lantas, timbul pertanyaan karena gaji resmi Najib hanya USD 100 ribu per tahun (Rp 1,3 miliar).
Angka-angka yang jomplang itu mengerucut pada tudingan jika Rosmah, perempuan yang bekerja di bidang properti sebelum bertemu dengan Najib, adalah aktor utama dalam skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Diduga, dana USD 681 juta milik 1MDB yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan investasi di Malaysia masuk ke kantong Najib.
Wall Street Journal mendapatkan dokumen tersebut dari salah seorang sumber yang memiliki akses langsung terhadap penyelidikan skandal 1MDB oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Perempuan 64 tahun itu menghabiskan uangnya dengan berfoya-foya di pusat perbelanjaan barang mewah seperti Harrods di London, Inggris, dan Saks Fifth Avenue di New York, AS.
Rosmah memang dikenal senang memakai perhiasan mewah di depan publik. Dalam otobiografinya yang dirilis pada 2013, Rosmah mengklaim menggunakan uang sendiri untuk berbelanja. Sebab, dia memiliki kebiasaan menabung sejak kecil. Orang tuanya bekerja sebagai guru dan Rosmah adalah anak satu-satunya. “Saya membeli beberapa perhiasan dan baju dengan uang saya sendiri. Apa masalahnya?” tulisnya.
Saat Najib menjabat PM pada 2009, Rosmah menuai banyak kecaman karena kerap terlihat berganti ganti tas Birkin dari Hermes yang harganya mencapai puluhan ribu dolar. Apalagi, sudah bertahun-tahun Rosmah tidak mempunyai pekerjaan tetap. Artinya, dia hampir tidak memiliki pemasukan sama sekali.
Keduanya menikah saat Najib menjabat menteri besar Pahang pada 1987. Kala itu Rosmah sudah menjanda dan bekerja di perusahaan properti. Setelah menikah, Rosmah berhenti bekerja. “Dia (Rosmah, Red) bilang bahwa dia menabung uang sejak kecil. Itu tidak mungkin,” ujar Anis Syafiqah Mohammad Yusuf, seorang mahasiswa di University of Malaya, saat mengadakan aksi turun ke jalan pada Agustus lalu untuk menuntut Rosmah ditangkap.
Sumber itu juga menyebutkan bahwa Rosmah-lah yang mengenalkan Najib dengan Jho Low. Berdasar gugatan hukum yang diajukan Paman Sam, Jho Low adalah pusat skandal 1MDB. Rosmah memang dekat dengan Low. Satu dekade lalu Low pernah membantu Rosmah dan putranya membangun perusahaan di British Virgin Islands.
Wall Street Journal berusaha menghubungi Rosmah dan Najib, tetapi belum bisa. Sampai berita ini selesai ditulis, pasangan suami istri itu belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan Wall Street Journal. Saat skandal korupsi 1MDB mencuat pada Juli 2015, kawan dekat dari keluarga itu menyatakan bahwa Rosmah menjadi penyemangat Najib.
“Saran saya (untuk Najib, Red) adalah bersabar karena ini adalah cobaan dari Allah,” katanya pada April lalu saat diwawancarai media lokal. Kini Rosmah tersangkut dalam pusaran skandal tersebut.
Najib pernah menjelaskan bahwa pengeluaran keluarganya sudah sebanding dengan warisan ayahnya, yaitu Abdul Razak Hussein. Ayah Najib itu menjabat PM pada 1970–1976. Namun, pada Februari 2015, empat saudara lelaki Najib mengungkapkan bahwa ayah mereka tidak pernah meninggalkan warisan yang besar. Najib lantas berupaya mengklarifikasi dengan mengaku bahwa ayahnya adalah seorang yang senang berhemat dan memiliki integritas. Najib tidak pernah menyebutkan jumlah warisan yang didapatkan. (Jawa Pos/JPG)