Istri Ajak Hubungan Intim, Suami Sikat Motor

BELAJAR DARI SINETRON: Pasangan suami-istri Bambang Wahyudi dan Sukeningsih (keduanya menutupi wajah) hanya bisa menyesali perbuatannya di Mapolsek Pakal.

SINETRON: Pasangan suami-istri Bambang Wahyudi dan Sukeningsih (keduanya menutupi wajah) hanya bisa menyesali perbuatannya di Mapolsek Pakal. Istri Ajak Hubungan Intim, Suami Sikat Motor

eQuator.co.id – Ide Curanmor dari Sinetron

SURABAYA – Aksi curanmor yang dilakukan pasangan suami istri Bambang Wahyudi, 43 dan Sukeningsih, 40 sangat memprihantinkan. Sebab modus yang digunakan Bambang Wahyudi yang jug warga Jalan Benowo Sawah Gang IV ini menjdikan istri sebagai umpan untuk merayu calon korban yang mayoritas teman suaminya.

Kapolsek Pakal Komisaris Polisi (Kompol) Widjanarko menjelaskan dalam menjalankan aksinya pasangan suami istri ini memiliki peran masing-masing. Sukeningsih bertugas untuk mencari korban yang kebanyakan laki-laki dan merupakan teman suaminya. Bahkan ibu satu anak ini cukup berani mengajak berhubungan intim agar suaminya bisa menyikat motor korban.

“Awalnya Sukeningsih meminta nomor telpon teman laki-laki suaminya. Setelah itu dia menghubungi dan mulai merayu teman suaminya alias korban untuk datang ke rumah,” ungkapnya, Jumat (12/8).

“Setelah korban mulai terbujuk, Sukeningsih meminta korban untuk datang ke rumahnya. Permintaan tersebut dituruti korban, dengan catatan membawa sepeda motor ke rumahnya,” ujar Mantan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya itu.

Widjanarko menambahkan bahwa setelah korban hanyut dalam pelukan istrinya. Tersangka Bambang lantas merusak kunci kontak motor korban dengan menggunakan kunci L, dan langsung menjualnya kepada penadah.

Sementara itu, kepada polisi Bambang mengaku sudah menjalankan aksinya sebanyak tiga kali. Menurutnya dia mendapatkan ide curanmor tersebut dari sinetron yang ia tonton. Setelah mendapatkan hasil curanmor tersebut dia menjualnya seharga Rp 3 juta, tergantung kondisi motor curiannya.

“Uangnya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab saya sudah lama menganggur,” jelasnya. Sedangkan Sukeningsih mengaku terpaksa melakukannya lantaran menuruti permintaan suaminya.

Sebab Bambang selalu marah jika permintaannya tidak dipenuhi. Selain itu dia tidak punya pilihan lantaran butuh uang. “Daripada suami saya marah, saya lebih baik ikuti saja,” ungkap ibu satu anak ini. (yua/rif)

Sebagai seorang suami, aksi Bambang Wahyudi,43, memang tidak patut di contoh. Sebab bukan menjadi imam yang baik, warga Jalan Benowo Sawah Gang IV Surabaya ini malah mengajak istrinya Sukeningsih,40, untuk melakukan aksi curanmor. Akibatnya, pasangan suami istri harus mendekam di tahanan Polsek Pakal.

Kapolsek Pakal Komisaris Polisi (Kompol) Widjanarko menjelaskan dalam menjalankan aksinya pasangan suami istri ini memiliki tugas masing-masing. Sukeningsih bertugas untuk mencari korban yang kebanyakan laki-laki. Biasanya ibu satu anak ini mencari target teman-teman suaminya.

“Awalnya Sukeningsih ini meminta nomer teman lelaki suaminya, setelah itu dia menghubungi dan mulai merayu teman suaminya alias korban,” ungkapnya, Jumat (12/8).

Widjanarko juga menjelaskan setelah korban mulai terbujuk, Sukeningsih lantas meminta korban untuk bermain di rumahnya. Permintaan tersebut dituruti oleh korban. Dengan membawa sepeda motor korban datang ke rumah Sukeningsih.

“Setelah itu tersangka mengajak korban untuk behubungan intim. Setelah itu, suaminya mulai beraksi,” jelasnya.

Mantan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya ini juga menjelaskan setelah korban hanyut dalam pelukan istrinya. Tersangka Bambang lantas merusak kunci kontak motor korban dengan menggunakan kunci L. Setelah itu dia langsung menjualnya kepada penadah.

“Tersangka kami tangkap saat hendak menjual motor hasil curian tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, kepada polisi Bambang mengaku sudah menjalankan aksinya sebanyak tiga kali. Menurutnya dia mendapatkan ide curanmor tersebut dari sinetron yang ia tonton. Menurutnya, setelah mendapatkan hasil curanmor tersebut dia menjualnya dengan harga Rp 3 juta tergantung dari motor yang ia curi.

“Uangnya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebab saya sudah lama menganggur,” jelasnya.

Sementara itu, Sukeningsih mengaku terpaksa melakukan hal itu lantaran menuruti permintaan suaminya. Sebab Bambang selalu marah jika permintaannya tidak dipenuhi. Selain itu dia tidak punya pilihan lantaran butuh uang.

“Daripada suami saya marah, saya lebih baik ikut saja,” ungkap ibu satu anak ini. (yua/rif)