eQuator.co.id LOLAK – Pro kontra sistem full day school (FDS) juga terasa di Bolmong. Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut, kurang diminati, baik sekolah negeri maupun swasta.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Olii Mokodongan. Menurutnya, jika sistem FDS akan diterapkan pasti akan berpengaruh pada siswa maupun guru. “Masih kurang sepakat dengan sistem tersebut bila nanti akan diterapkan. Kita berpikir logis saja, sedangkan hanya sampai pukul 12.00 saja siswa kelelahan, apalagi sampai pukul 17.00. Pasti itu akan berpengaruh pada guru dan siswa,” ungkap Olii.
Lanjutnya, sesuai dengan analisanya, para guru dan orang tua juga kurang sepakat dengan adanya sistem tersebut. “Kalau mau dilihat, guru dan orang tua pasti kurang sepakat, makanya hal ini perlu dipertimbangkan baik-baik,” tandasnya.
Terpisah, sejumlah orang tua yang mengaku mempunyai anak SD di Bolmong mengatakan, kurang setuju sistem ini dijalankan karena tidak mau anaknya kelelahan. “Siapa yang mau bertanggung jawab apabila anak kami kelelahan?,” ungkap para ibu-ibu.
Berbeda dengan Ibu Linda Punu, warga Dumoga yang juga mengaku punya anak yang duduk di bangku SD. Dirinya tidak mempermasalahkan diterapkan atau tidak. “Intinya para guru betul-betul mau fokus. Memaksimalkan waktu yang bertambah dalam mengajar. Harus ada strategi dalam mengajar, sehingga anak-anak tidak stres berpikir,” ujarnya.(ctr-20/fir)