Menko Ramli Launching Sail Selat Karimata

Harus Ada Manfaat Ekonominya

Bupati Hildi bersama Menteri Rizal Ramli, Menteri Yahya Arief melaunching Sail Selat Karimata di Auditorium BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (1/6). DESKA IRNANSYAFARA

 

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Dr. Rizal Ramli didampingi Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Bupati Kayong Utara, H. Hildi Hamid terlihat antusias memukul rebana.

Spirit itulah yang diharapkan Menko Rizal Ramli, supaya kegiatan Sail Selat Karimata 2016 lebih meriah, sekaligus memberikan ekonomi value.

“Sail yang ke delapan ini harus lebih baik dari sebelumnya. Lebih baik dari segi perencanaan maupun implementasinya,” ujar Rizal Ramli di Auditorium Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta Pusat, Rabu (1/6).

Menko Rizal mengharapkan, kegiatan Sail Selat Karimata tidak hanya sekadar event biasa. Namun mesti ada manfaat ekonominya. “Event sail ini harus menarik ekonomi berkelanjutan,” gugahnya.

Sail kali ini dinilai sangat menarik. Karena diselenggarakan di empat provinsi. “Empat provinsi mewakili budaya. Ini menunjukan kekayaan budaya Indonesia. Keempat daerah ini juga memiliki keindahan maritim yang luar biasa,” serunya.

Empat daerah yang menjadi tuan rumah sail dan festival bahari, diantaranya provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi dan Kalbar. “Acara puncaknya kita adakan di Kota Sukadana, Kabupaten Kayong Utara,” ucap Menko Rizal.

Kegiatan sail sudah dilaksanakan tujuh kali. Tahun ini adalah yang ke delapan. Sejak 2013, pemerintah mengkolaborasikan kegiatan festival sebagai rangkaian perhelatan sail.

Sail Bunaken (2009), Sail Banda (2010), Sail Wakatobi Belitung (2011), Sail Morotai (2012), Sail Komodo dan Festival Derawan (2013), Sail Raja Ampat dan Festival Danau Sentarum (2014). Sail Tomoni dan Festival Boalemo (2015) dan Sail Selat Karimata dan Festival Bahari Kepri serta Festival Belitong (2016).

“Makin lama diadakan, tentu kita harapkan semakin bagus. Mulai dari kualitas, impact (dampak) dan manfaatnya,” ungkapnya.

Kegiatan sail diharapkan dapat menumbuhkan pengembangan destinasi wisata, serta percepatan pembangunan daerah di nusantara. Satu diantaranya percepatan pembangunan infrastruktur.

“Kita sudah bangun beberapa jalan, sediakan air bersih, sediakan toilet dan memperbaiki pelabuhan. Program kesehatan juga ada, supaya rakyat lebih sehat,” ungkapnya.

Kepada Bupati Hildi, Gubernur Jambi, Gubernur Kepri dan Gubernur Belitung, Menteri Rizal mengingatkan, supaya belajar dari pengalaman tahun lalu.

“Pesan Pak Presiden, acara harus ditata dengan bagus. Harus betul-betul ada greget,” ulasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Dr Suseno Sukoyono mengatakan, Sail Selat Karimata merupakan kegiatan yang sangat penting. Khususnya mendongkrak pembangunan bidang pariwisata dan kelautan.

“Tidak hanya membangun kelautan Kalimantan saja. Tapi juga daerah-daerah yang terlibat dalam festival,” ujarnya.

Suseno berpandangan, Selat Karimata merupakan selat yang terluas di Indonesia. Bahkan salah satu selat terbesar di dunia. Dengan adanya kegiatan sail, tentunya dunia akan mengetahui sumvber daya alam dan kekayaan alam dan hayati di Indonesia.

“Saya mengimbau kepada Gubernur Kalbar untuk mengendalikan dan menyetop kegiatan yang merusak lingkungan,” kata Suseno membacakan pesan Menteri Susi Pudjiastuti.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan, ada tiga arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Sail Selat Karimata. Pertama, acara Sail Karimata harus menjadi event pariwisata. Kedua, event Sail Karimata harus menjadi trending topik. Ketiga, hasil dan evaluasi.

“Jangan ada event, tapi tidak ada ekonomi value. Pariwisata itu harus mensejahterakan,” sebutnya.

Menteri Arief optimis, event Sail Selat Karimata akan mendatangkan wisatawan mancanegara maupun domestik. “Saya yakin event ini baik dari yang sebelumnya,” yakinnya.

Event kali ini, Menpar Arief menargetkan peningkatan devisa. “Sampai tadi malam, kita targetkan lima ribu Wisman dan 10 ribu Wisnus,” ujar Arief.

Sementara itu, Bupati Hildi menyatakan, Sail Selat Karimata mendapat dukungan penuh dari masyarakat. “Dampak ekonomi sudah kelihatan. Contohnya, banyak perajin sudah membuat tikar,” ungkap Hildi.

Laporan: Deska Irnansyafara, Andry Soe

Editor: Hamka Saptono