Dana BOS Kubu Raya Tertunda, Tanya Kenapa?

Semangat Aktivitas Sekolah Ikut Memudar

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Ironis, terdapat beberapa sekolah di Kabupaten Kubu Raya yang mengeluhkan keterlambatan proses penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Tak pelak, kondisi itu berimplikasi dengan memudarnya semangat sekolah dalam melakukan aktivitas.

Potret buram dunia pendidikan di Kabupaten Kubu Raya itu dibenarkan oleh anggota Komisi IV DPRD Kubu Raya, Yanto. Menurutnya, keluhan dari beberapa sekolah tersebut sampai ke DPRD Kubu Raya tentang keterlambatan dana BOS ke sejumlah sekolah.
“Sebagai anggota dewan yang membidangi pendidikan, saya merasa kecewa. Kami mendesak pihak terkait agar segera menyalurkan dana tersebut. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya, Salasa (24/5).
Karena hal tersebut menyangkut masalah pendidikan, Yanto berpendapat bahwa sebenarnya dana tersebut tidak boleh telat realisasinya ke sekolah dan harus sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

“Tidak ada alasan lagi dari pemerintah untuk menunda-nunda pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah. Padahal jadwalnya sudah ada,” timpalnya.
Menurutnya, dengan menunda dana BOS, pemerintah harus mempunyai alasan yang jelas terkait penundaan realisasi tersebut. Hal itu penting supaya pihak sekolah yang bersangkutan mengetahui alasan tersebut sehingga tidak ada berpraduga.

“Kalau alasan disampaikan langsung, tetap pihak sekolah akan menerimanya dan mengerti. Tapi hingga saat ini, pihak pemerintah tidak memberikan alasan terkait keterlambatan pencairan dana BOS,” bebernya.
Yanto menambahkan, sekolah sangat membutuhkan dana BOS untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya masing-masing. Karena dana BOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.

“Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS,” ulasnya.

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe