eQuator.co.id – Jakarta–RK. Jawa Pos meraih penghargaan sebagai Top 3 Most Powerful Media in Indonesia dari MarkPlus, Inc. Founder and CEO MarkPlus, Inc, Hermawan Kartajaya mengungkapkan bahwa prestasi dan ciri khas pemberitaan Jawa Pos yang lebih humanis membuat penghargaan tersebut layak diterima oleh Jawa Pos.
”Bahasanya Jawa Pos enak dibaca, human to human. Sedangkan Kompas pakai cara yang berbeda,” ujarnya usai acara penganugerahan Brand Asia 2016 di atrium mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (17/5).
Hermawan merinci, ada empat elemen utama yang membuat Jawa Pos layak mendapat predikat tersebut, yakni friendly, convenient, outstanding dan inovatif. Dia melanjutkan, jika Jawa Pos terus memperkokoh keempat pilar utama tersebut, bisnis koran ini dapat terus berjalan dengan baik.
Marketing guru tersebut juga mengingatkan agar perusahaan koran harus siap menerima gempuran dari makin banyak dan beragamnya serangan dari bisnis online. ”Jangan menolak online. Online tetap diperlukan walaupun kita ini koran. Kalau tidak ada online di jaman sekarang ya tidak bisa,” tambahnya.
Dia juga optimistis apabila dapur bisnis kor
an masih akan terus mengepul. Dengan catatan, koran juga tetap harus mengedepankan prinsip trust dan bobot berita yang didapat pembaca usai menikmati berita di koran.
Dia juga menyambut baik adanya halaman Zetizen yang lahir di Jawa Pos. Lahirnya halaman anak muda tersebut menjadi bukti konkret bahwa Jawa Pos mengedepankan potensi generasi muda yang melek terhadap perubahan positif.
”Teruskan saja seperti sekarang. Youth, women, netizen dikedepankan. Zetizen sudah ada juga sekarang, itu sangat baik,” tambahnya.
Inovasi dan gaya yang menjadi ciri khas juga disebut bos MarkPlus itu menjadi kunci sukses bisnis koran kedepan. Dengan terpenuhinya elemen-elemen utama yang ada pada sebuah koran, maka diharapkan dapat menjawab kebutuhan yang diinginkan oleh pembaca setia sebuah koran.
”Style juga ya, kalau nggak enak dilihat ya orang akan malas. Aku selalu bilang bahwa teknologi, style, dan human to human mesti diperkuat. Online atau offline mesti dijadikan satu juga. Memang harus diperhatikan supaya sustainable,” jelasnya.
Selain Jawa Pos, ada pula nama-nama lain sepeti Kompas dan Detik.com yang masuk dalam kategori 3 Most Powerful Media in Indonesia. (dee/agm)