UN SMP, Jangan Tertipu Bocoran Jawaban

Peserta UN SMP mengerjakan soal di SMP Negeri 2 Singkawang, Senin (9/5). SUHENDRA

eQuator.co.id – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Senin (9/5) berjalan lancar. Diharapkan tidak adanya pelajar yang percaya dengan kunci jawaban.

Terpenting, tidak terulangnya kasus adanya oknum kepala sekolah maupun guru atau pendidik yang menjual soal ataupun jawaban soal, seperti yang terjadi saat UN tingkat SMA lalu.

“Saya meminta siswa SMP yang mengikuti ujian, tidak terpengaruh pada kunci jawaban atau soal yang diisukan bocor. Begitu juga kepala sekolah atau gurunya, jangan ada lagi yang menjual soal atau kunci jawaban,” tegas Gubernur Drs. Cornelis, MH kemarin.

Dijelaskan Gubernur Cornelis, praktek ilegal menjual soal dan kunci jawaban, hanya mengecoh kepercayaan diri para siswa, sehingga mereka tidak belajar. “Bocoran soal maupun kunci jawaban itu tipu-tipu, jangan percaya,” ujar Cornelis ditemui di kantornya.

Di hari pertama UN SMP, Gubernur Cornelis turun langsung melakukan peninjauan bersama Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, BPKP dan pelaksanaan UN di SMPN 1 Kubu Raya dan SMPN 1 Kota Pontianak.

Cornelis meminta siswa-siswi belajar yang rajin dan fokus menghadapi UN. Jangan sibuk main internet dan facebook selama ujian, apalagi sampai jatuh ke dalam bahaya Narkoba.

“Apabila ada oknum-oknum yang mencoba melakukan kecurangan, seperti adanya oknum guru atau pendidik menjual soal atau jawaban soal, maka harus ditindak tegas dan diproses serta diusut,” tegasnya.

Menurut Cornelis, faktor kepercayaan dengan kemampuan diri sendiri sangat berpengaruh pada mental siswa menghadapi UN. Dia berharap siswa siswi mengerjakan soal sesuai kemampuan. “Jangan berharap mencari bocoran, karena sudah pasti tidak benar,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Drs. Alexius Akim, MM mengungkapkan, peserta UN SMP se Kalbar sebanyak 79.218 siswa. Dia berharap target kelulusan tahun ini meningkat. “Jika tahun lalu 98 persen lebih, tahun ini diharapkan meningkat,” kata Akim.

Tahun ini UN dilaksanakan selama empat hari dengan empat mata pelajaran. Pada hari pertama 9 Mei, UN Bahasa Indonesia, 10 Mei Matematika, 11 Mei Bahasa Inggris dan Kamis 12 Mei mata pelajaran IPA.

Mengenai UN berbasis komputer, Akim mengaku tidak memberikan rekomendasi sekolah yang melaksanakan secara UNBK. Namun terdapat satu sekolah yang melaksanakan, tapi itu bukanlah dari Diknas Kalbar, melainkan langsung tingkat internasional.

“Memang ada satu sekolah yang melaksanakan, yaitu SMP Tunas Bangsa. Namun kerjasamanya dengan internasional,” katanya.

UN secara UNBK terdapt ketentuan yang harus dipenuhi. Syarat tersebut, sekolah harus memiliki minimal 120 unit komputer. Di Kalbar masih belum ada sekolah yang dinilai mampu memenuhi itu.

Kepala Dinas pendidikan Kota Pontianak, Dr. H. Mulyadi menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih belum menemukan kendala selama proses UN tingkat SMP sederajat. Hanya saja terdapat satu musibah, salah satu kepala sekolah meninggal dunia, namun tidak menjadikan UN terhambat dan siswa tetap bisa melaksanakan UN.

“Mengenai distribusi soal tak ada hambatan. Semua sudah berada di sub rayon masing-masing. Sabtu lalu, soal datang dan langsung didistribusikan,” kata Mulyadi.

Mulyadi berharap siswa tidak mudah percaya dengan informasi, jika ada yang memberikan kunci jawaban. Dia berharap nilai tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Kemudian siswa jangan percaya dengan kunci soal yang beredar di luar, karena melihat kondisi yang terjadi di SMA, setelah diinvestigasi, ternyata mereka yang nilainya jelek memperoleh kunci kunci yang tidak sesuai. “Soal ini kan terdiri dari lima paket berbeda, kalau salah kunci, fatal akibatnya,” tegas Mulyadi.

Wakil Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MT  yang turut mengunjungi SMPN 1 Kota Pontianak mengatakan, pantauannya selama pelaksanaan ujian hari pertama di beberapa sekolah, tidak mengalami hambatan dan berjalan lancar. “Kita sudah monitor, secara garis besar tidak ada masalah. Mudah-mudahan sampai pelaksanaan hari terakhir berjalan lancar,” harap Edi.

Selama UN berlangsung, Edi berharap PLN tidak memutus aliran listik. Pasokan listrik sangat dibutuhakn saat UN, baik di sore, malam, terlebih pagi hari. “Saat pelaksanaan, saya minta jangan padamkan listrik,” tegas Edi.

Semoga Lulus Semua

Sebanyak 3.315 siswa SMP serta Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Melawi mengikuti UN, Senin (9/5). Rombongan pemerintah dipimpin Wakil Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa bersama Dinas Pendidikan (Disdik) dan Ketua TP-PKK Nanga Pinoh memantau langsung ke sekolah-sekolah di dalam kota Nanga Pinoh.

Peninjauan dimulai dari MTs, kemudian dilanjutkan ke SMP Sinar Kasih, kemudian SMP Setia Budi, SMP Negri 2 Nanga Pinoh dan terakhir SMP Negeri 1 Nanga Pinoh. Pada pantauan tersebut, tidak ada keluhan dari pihak sekolah terhadap soal maupun hal lainnya.

“Hasil pemantauan kita, semuanya berjalan lancar. Baik itu soal, maupun tentang peserta UN-nya. Cuma tadi, kalau tidak salah dengar, ada peserta UN di SMP Negeri 2 yang tidak ikut karena sakit,” ungkap Wakil Bupati Dadi Sunarya ditemui di ruang kerjanya usai melakukan peninjauan UN.

Dikatakan Dadi, tinjauan dilakukan sebagai upaya memberi semangat kepada para peserta UN. “Alhamdulillah semua berjalan lancar. Semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Kita harapkan hingga hari akhir ujian nanti tidak terjadi permasalahan yang bisa mengganggu UN SMP. Ya mudah-mudahan semua peserta UN di Melawi bisa lulus semua, dan bisa mendapat peringkat di tingkat provinsi Kalbar,” harap Dadi.

Dadi berpesan agar sekolah tetap memperhatikan kejujuran dalam menetapkan kelulusan. Menurutnya UN merupakan salah satu barometer untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pendidikan di sekolah. “Aspek lain, seperti kepribadian, nilai akademik di sekolah juga diharapkan menjadi pertimbangan dalam penentuan kelulusan,” pesannya.

3.749 Siswa Ikut UN
Sebanyak 3.749 siswa SMP/MTs mengikuti UN. Diantaranya 2.414 siswa negeri dan 1.335 siswa swasta, diikuti 44 sekolah dan 36 sekolah penyelenggara.
“Kita menargetkan kelulusan 100 persen dengan peringkat kedua setelah Pontianak. Kelulusan siswa berdasarkan nilai siswa dari semester satu hingga enam dan kelulusan ditentukan hasil rapat dewan guru,” kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Singkawang, Karyadi, Senin (9/5).

Sedangkan untuk Ujian SD pada 16-21 Mei diikuti 101 SD/MI sebanyak 4.199 siswa. Terdiri 3.235 siswa negeri siswa 964 siswa.
Laporan: Gusnadi, Isfiansyah, Dedi Irawan, Suhendra

Editor: Hamka Saptono