eQuator.co.id – Pontianak-RK. Ungkapan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Sitomorang, melukai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se Indonesia.
Saut dianggap menuding kader HMI melakukan tindakan korupsi di acara talk show “benang merah” di salah satu stasiun TV swasta. Saut mengatakan “mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal LK-I, tetapi ketika menjadi pejabat, mereka korup dan sangat jahat, sangat kita sayangkan”.
“Informasi yang kita terima dari Bakornas Lapmi PB HMI, membuat pergolakan pada kader HMI se-Indonesia, termasuk HMI Cabang Pontianak. Kita menyayangkan dan mengecam pernyataan seorang pimpinan KPK Saut Situmorang,” kata Zainuddin Kismit, Seketaris Umum HMI Cabang Pontianak, Jumat (6/5).
Menurut Zainuddin, Saut telah terjebak pada kesalahan berpikir, dikenal dengan fallacy of dramatic instance. Dia memiliki kecendrungan over generalisation yang megeneralisirkan semua peristiwa, melalui satu arah dan pengalaman sendiri.
“Padahal pada hakikatnya tidak semua peristiwa itu memiliki sudut pandang yang sama. Apalagi hanya memandang satu arah,” ungkap Zainuddin.
Sebagai contoh, jika Saut bisa mengatakan HMI cenderung korupsi, maka ketika memandang dari sisi pemerintah, maka akan menjadi kesimpulan semua pejabat pemerintah korupsi. Padahal tidak semua pejabat pemerintah korupsi, masih ada pejabat yang kerja untuk rakyat.
“Termasuk KPK, apakah bisa kita generalkan pejabat KPK semuanya juga korupsi, karena satu kesatuan dari pemerintahan?” tegas Zainuddin.
“Mustahil kita menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, jika dalam benak kita masih terjebak dalam kesalahan berpikir. Apalagi itu seorang yang memiliki fungsi vital di negara ini,” sambungnya.
Zainuddin menjelaskan, HMI memiliki pedoman perkaderan dan jenjang perkaderan dari basic training (LK I), intermediate training (LK II) dan advance training (LK III). Silakan di crosscheck, apakah ada HMI mengajarkan mental korupsi pada kader-kadernya?
HMI lahir, salah satunya untuk mempertinggi derajat rakyat Indonesia, dan mempertahankan NKRI. Tidak mungkin kader HMI mau menghancurkan ibu pertiwi.
“Jika pun ada alumni yang melakukan hal yang demikian, itu pribadinya yang melupakan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang pernah didapatkan sewaktu di HMI, bukan salah HMI tapi salah individu itu,” tegasnya.
Saut Situmorang selaku pimpinan KPK, tak pantas berbicara demikian. Mendeskriditkan suatu organisasi dari pandangan sepihak, semacam ada dendam yang disimpan oleh Saut kepada HMI.
“Jika saut tidak kenal HMI, nanti kita presentasikan pola perkaderan HMI kepadanya dan kita jelaskan apa itu HMI. Sehingga Saut sebagai seorang pejabat pemerintah tidak terjebak pada kesalahan berpikir,” tegasnya.
HMI Cabang Pontianak mendesak Saut Situmorang segera meminta maaf. Menarik kembali perkataannya yang mendeskriditkan HMI di media televisi, jika tidak ingin memicu pergolakan kader HMI se-Indonesia. Kemudian silakan Saut Situmorang mundur dari pimpinan KPK, daripada lembaga tersebut dinodai oleh pemimpin yang tak bisa mengayomi dan tidak bersikap selayaknya pimpinan.
Laporan: Isfiansyah
Editor: Hamka Saptono