FILM GHOST IN THE SHELL – Scarleet Johansson Dikritik Pecinta Anime

Scarlett Johansson

eQuator.co.id – AKTRIS Scarlett Johansson dipastikan akan membintangi versi film dari anime Ghost in the Shell. Bukannya antusias, fans anime rupanya merespon dengan protes.

Pasalnya, aktris cantik ini dianggap tak sesuai memerankan karakter utama. Fans anime merasa lebih baik pemain utama Ghost in the Shell diperankan oleh aktris keturunan Asia, terutama Jepang.

Namun keputusan Dreamworks selaku pihak produksi ternyata didukung penuh oleh Kodansha, penerbit resmi manga asli. “Melihat karirnya sejauh ini, kupikir Scarlett Johansson adalah pilihan yang tepat. Dia memiliki rasa cyberpunk,” ujar Sam Yoshiba seperti dilansir ComicBookMovie.

“Kami tidak pernah membayangkan kalau aktris Jepang berada di tempat pertama. Ini adalah kesempatan bagi properti Jepang untuk dilihat di seluruh dunia,” sebut Yoshiba lagi.

Belum lama ini, Yoshiba juga bertandang ke lokasi syuting Ghost in the Shell yang bertempat di Selandia Baru. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa terkesan dengan manga asli yang digunakan sebagai bahan.

Meski si penerbit mendukung penuh, namun Masamune Shirow selaku pengarang asli belum buka suara mengenai digaetnya Johansson. Film Ghost in the Shell termasuk paling populer di era 1990-an.

Film animasi itu diadaptasi dari komik Jepang populer buatan Masamune Shirow. Beberapa tahun lalu, Dreamworks berencana meluncurkan film adaptasi Ghost in the Shell tapi gagal.

Kini Dreamworks punya rencana baru. Studio yang telah banyak memproduksi film animasi tersebut menggandeng orang-orang perfilman terkenal untuk kembali membuat film adaptasinya. Orang-orang yang dipastikan terlibat dalam proyek Ghost in the Shell adalah sutradara Rupert Sanders yang menyutradai Snow White and the Huntsman. Serta penulis skenario Reluctant Fundamentalist, William Wheeler.

Di versi animasi dan komiknya, Ghost in the Shell berkisah tentang Motoko Kusanagi, kepala tim Section 9. Motoko hidup di dunia dimana teknologi dan kemanusiaan telah bersatu. Bahkan hingga di titik saat dunia digital bisa diakses melalui tubuh cybernatic yang dilengkapi dengan saraf langsung buatan. Sementara itu, Ghost in the Shell akan rilis di Amerika Serikat pada 31 Maret 2017. (ash)