eQuator.co.id – BEKASI – Sebanyak 48 siswa siswi SMA dan SMK di Kota Bekasi dipastikan tidak lulus sekolah. Sebab, seluruh siswa itu tidak mengikuti pelasakaan Ujian Nasional (UN) yang telar pada tanggal 4 April 2016 lalu.
”Mereka sudah dipastikan tidak lulus. Karena, sejak awal sudah tidak mengikuti ujian nasional layaknya siswa yang lain,” kata Kepala Bidang Bina Program , Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Agus Enap, Rabu (13/4) kemarin.
Agus mengaku, jumlah siswa yang mundur tidak ikut ujian nasional meningkat ketimbang tahun lalu. Menurutnya, kalau tahun 2015 lalu, jumlah siswa yang mundur mengikuti Unas sebanyak 25 siswa. Namun, sekarang jumlahnya mencapai 48 siswa, yang terbagi 5 siswa SMA dan 43 siswa SMK. ”Perbedaannya karena tahun lalu jumlah siswa yang ikut Unas lebih sedikit,” ujarnya.
Masalah ini baru diketahui, kata Agus, setelah 48 siswa ini sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada sekolah masing-masing. Meski di dalam surat pengunduran diri seluruh siswa tidak menulis alasannya namun diakui Agus, pernyataan itu diam-diam sudah diketahui oleh pihak sekolah. ”Pernyataan itu diakui langsung pihak sekolah yang menyebutkan siswa tersebut mundur mengikuti Unas,” ungkapnya.
Alas an yang dilontarkan seluruh siswa itu, kata Agus, karena factor pindah rumah dan ada juga yang sudah enggan bersekolah. Tapi dia berharap, bila siswa itu memang benar pindah rumah, dan bisa melanjutkan pendidikannya di daerah yang dituju. ”Tapi saya menyayangkan kalau siswa itu sudah memilih untuk tidak sekolah,” imbuhnya.
Menurutnya, karena telah mengundurkan diri tentunya 48 siswa tersebut tidak akan lulus. Padahal, kata dia, bila tidak mengundurkan diri tentunya Disdik akan berupaya agar siswa tersebut dapat mengikuti ujian akhir tersebut. ”Tapi langkah ini merupakan pilihan siswa,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai mengatakan, banyaknya siswa yang mundur mengikuti ujian nasional harus menjadi perhatian dinas pendidikan. Sebab, masalah tersebut setiap tahun sering terjadi. ”Seharusnya tiap tahun hilang angka siswa yang tidak ikut Unas. Tapi malah bertambah jumlahnya,” jelasnya. (dny)