eQuator.co.id – KEBUMEN – Komisi A DPRD Kebumen y mensinyalir adanya ketidakseimbangan antara jumlah output dari SMK dengan daya tampung perusahaan manufacture. Jika hal ini dibiarkan, maka pengangguran di Kabupaten Kebumen akan meningkat setiap tahun. Di sisi lain, belum ada sinkronisasi skill yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan skill yang diajarkan di sekolah (SMK).
Untuk itu, Komisi A menelusur apakah kebutuhan perusahaan sudah dapat dipenuhi oleh Kabupaten Kebumen, dan apakah ada kendala hukum yang menyangkut hubungan kerjasama Kabupaten Kebumen dengan perusahaan. Hak dari karyawan Kebumen juga harus diyakinkan diperoleh dengan tidak ada pengurangan apapun.
Dengan alasan itu pada 21-22 Maret 2016, Komisi A melakukan kunjungan dan peninjauan kedua perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja dari Kebumen. Pada hari pertama dilaksanakan kunjungan ke PT Astra Daihatsu Motor di Sunter Jakarta. Kunjungan hari kedua di PT Nipro Indonesia Jaya di Karawang Timur.
Anggota Komisi A Dian Lestari Subekti Pertiwi menyatakan kedua perusahaan itu menerima 2000-an tamatan SMK dari Kebumen dan sudah bertahun-tahun. Mengingat potensi tersebut dan upaya untuk menyalurkan tenaga kerja sekaligus mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen.
“Kami ingin menanyakan kepada manajemen kedua perusahaan tersebut, sehubungan terjadinya penurunan jumlah yang diterima,” kata Dian Lestari, Rabu (23/3).
Turut ikut dalam kunjungan kerja tersebut Wakil Ketua DPRD Bagus Setiawan, sekretaris DPRD Budi Satrio anggota komisi A, staf Disnakertransos Kebumen, dan pengurus Asosiasi Bursa Kerja Khusus (ABKK).
Perwakilan dari PT Astra Joko, mengatakan Kebumen merupakan kabupaten yang pertama menjalin kerjasama dengan PT Astra. Akan tetapi tahun ini tingkat kelulusannya cenderung menurun. Penyebab utama ketidakberhasilan adalah kegagalan melampaui ujian test psikologi terutama attitude. Hal ini menyebabkan pihak perusahaan PT Astra ikut prihatin, karena kedepan pasti akan direbut kabupaten lain.
Untuk itu disepakati pertemauan akan dilanjutkan dengan menyelenggarakan workshop dan rapat dengar pendapat umum. Harapan workshop tersebut adalah pengertian bersama antara SMK di Kebumen dengan perusahaan sehingga masalah lulusan yang kurang memenuhi kualifikasi perusahaan bisa teratasi dan tenaga kerja dari Kabupaten Kebumen mampu bersaing dengan kabupaten lain.
Asosiasi Bursa KerjaKhusus (ABKK) yang merupakan wadah penyaluran tamatan SMK keperusahaan juga sangat antusias untuk membantu anak-anak lulusan Kebumen. Bahkan sudah mampu menjalin kordinasi yang sangat baik dengan PT Nipro Indonesia Jaya. Sehingga diberi hak untuk melaksanakan test administratif dan test ketrampilan. Selanjutnya calon tenaga kerja yang telah lolos tes uji administrasi dan ketrampilan, diserahkan ke PT Nipro untuk dilakukan medical check up.
Ketua Komisi A Yudi Tri Hartanto, pada saat berpamitan selain berharap kerjasama terus ditingkatkan, untuk bisa menampung lulusan SMK dari Kebumen lebih banyak. Selain itu, dia juga menitipkan para tenaga kerja dari Kebumen untuk terus dibina dan diberi kesempatan meraih jenjang yang lebih tinggi.(ori)