Pontianak-RK. Untuk periodesasi pertama latihan, para atlet sepatu roda yang bakal dipersiapkan untuk kejuaraan PON XIX melakukan latihan fisik sebanyak lima kali dalam seminggu setiap sore. Pasalnya, atlet sepatu roda rata-rata pelajar.
“Jadi kita lakukan setiap sore, sebab atlet sendiri rata-rata diikuti dari pelajar. Nanti mendekati PON baru kita latihan pagi dan sore tergantung ijin dari sekolah mereka masing-masing,” kata Ketua Umum Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Kalbar, Zulfidar Zaidar Mochdar, baru-baru ini.
Dalam periodesasi latihan, Perserosi Kalbar tidak hanya melibatkan para atlet yang lolos dalam Pra PON saja, tapi juga melibatkan semua atlet yang tergabung di Perserosi. “Ada 35 orang yang mana jumlah ini lebih banyak dari sebelum Pra Pon kemarin. Jadi ini juga merupakan salah satu cara kita untuk memberikan kekuatan dan semangat kepada mereka,” ungkapnya.
Disinggung soal target di PON XIX nanti, Zulfidar mengaku tetap optimis dengan kemampuan anak didiknya. “Dari Pra PON kemarin, tentunya kita melihat ada peluang, dan dari situ kita mempelajari tekniknya. Memang saya akui seperti Kaltim, Jatim dan DKI memang unggul, tapi setidaknya karena untuk sepatu roda banyak kelasnya, ada satu yang nasuk, tapi kita tetap optimis dan terus berlatih,” terangnya.
Di samping itu, tambah Zulfidar, bagi para atlet yang tidak lolos atau ikut dalam PON nanti, maka yang dalam pencapaian nilai latihannya akan diikutkan dalam kejuaraan nasional sepatu roda. “Mereka yang tidak ikut di Pra PON, namun apabila bisa melampaui batas dalam latihannya itu akan kita lihat catatannya. Kita terbuka minimal kalau tidak bisa ikut kali ini mereka bisa ikut di kejurnas,” demikian Zulfidar. (fik)