Jakarta-RK. Kompetensi Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dinilai kurang baik. Bukannya menunjukkan kinerja terbaik, dia justru merusak irama kerja pemerintahan Jokowi-JK, sehingga layak direshuffle.
Sejumlah pengamat menegaskan, Yuddy memang sangat layak direshuffle. Bukannya menunjukkan kinerja yang baik, dia justru membuat gaduh pemerintahan dan tidak memiliki kompetensi menjadi menteri.
Pengamat kebijakan publik dari Unpad, Yogi Suprayogi menegaskan, Yuddy layak direshuffle, karena mengganggu dan dapat menghambat pemerintahan.
“Terlalu banyak offset. Tugasnya utamanya menyusun peraturan pemerintah dari Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) saja belum selesai, malah mencari pekerjaan lain yang justru bukan pekerjaanya,” tegasnya.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Firman Manan mengatakan, Yuddy sebagai pembantu presiden, semestinya menunjukkan kompetensinya dengan bekerja. Namun dia justru mempunyai agenda politik sendiri demi kepentingan pribadi.
“Inikan bisa mengganggu kinerja pemerintahan. Terlebih Presiden tidak pernah meminta kepada dia (Yuddy) untuk memberikan penilaian terhadap menteri lain dan menyampaikannya kepada publik,” ujar Firman.
Hal sama disampaikanpengamat politik dari Polco MM Institute, Afdhal Makkuraga Putra. Menurut dia, Yuddy telah membuat blunder fatal yang dapat mengganggu kerja kabinet pemerintahan Jokowi JK.
“Apa yang dilakukan oleh Menteri PAN-RB menjadi blunder dan menunjukkan, bahwa adanya aroma persaingan dan gesekan antarmenteri di kabinet,” katanya.
Yuddy memang telah menunjukkan jati dirinya sebagai pejabat yang doyan mencari muka. Ketika kinerjanya sebagai menteri jeblok, dia justru berusaha menjatuhkan pihak lain dengan mengeluarkan rapor kementerian lain, yang kinerjanya sudah baik dan on the track.
Cara dan sistem kerja Yuddy Chrisnandi ini tidak hanya membuat gaduh pemerintah yang sudah bekerja dengan baik, namun memberi petunjuk bahwa sosok menteri dari Partai Hanura ini tidak memiliki kepercayaan diri, karena kinerjanya sendiri jeblok. Hal ini memberi petunjuk bahwa justru dialah menteri pertama yang layak diresfuffle.
Banyak Gaya
MenPAN RB, Yuddy Chrisnandi dinilai tidak etis dengan mempublikasikan akuntabilitas kinerja kategori kementerian di saat isu reshuffle kabinet begitu kencang berhembus.
Ketua Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanul Haq mengatakan, setelah melakukan evaluasi, Menteri Yuddy seharusnya hanya menyampaikan hasilnya kepada Presiden Joko Widodo.
“Tidak boleh dipublikasi, karena akan menimbulkan kegaduhan baru,” tegas Maman yang juga anggota DPR dalam diskusi polemik bertajuk ‘Buruk Kinerja, Kabinet Terbelah’ di Bilangin Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1).
Apalagi, ia menilai Yuddy Chrisnandi selama menjabat MenPAN RB, tidak bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi.
“Contoh kasus Angeline, dia tidak ada hubungannya dengan kasus anak tapi tiba-tiba dia ke Bali,” tanyanya. “Yuddy itu tidak punya prestasi tapi banyak gaya,” cetusnya. (rmol)