eQuator – Sukadana-RK. Seekor kukang berjenis kelamin betina berhasil diselamatkan dari ancaman kepunahan. Satwa yang memiliki nama latin Nycticebus menagensisini berhasil diselamatkan oleh warga, setelah memasuki daerah perkampungan Dusun Nelayan, Desa Alur Bandung Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara.
Kejadian ini bermula pada Kamis 24 Desember 2015 sekitar pukul 20.00 malam, seorang warga melihat seekor kukang berjalan dengan perlahan. Warga bersama-sama menangkap dan menyerahkan kepadaKepala Desa Alur Bandung.
“Kami tahu bahwa kukang adalah primata yang dilindungi, makanya kami cepat menangkapnya dan menyerahkan kepada Kepala Desa setempat,” Ungkap Dedi, warga setempat kepada wartawan, Minggu (3/1).
Dedi juga menjelaskan, bahwa ini kejadian yang sangat langka, ada Kukang yang masuk kepemukiman warga, kemungkinan Kukang ini sedang mencari makan dan tersesat.
Dedi adalah salah satu anggota Siswa Pecinta Alam (Sispala) SMAN 1 Teluk Batang ini. Kata dia, anggota Sispala SMAN 1 Teluk Batang dan masyarakat setempat memberikan informasi kepada Biak OU (Biak Orang Utan), salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsen akan kelestarian hewan yang dilindungi,tentang keberadaan Kukang yang berada di tempat mereka.
Salah seorang anggota Biak OU menerangkan, setelah melakukan komunikasi kepada Balai Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berada di Kabupaten Ketapang, akhirnya Kukang ini dievakuasi untuk sementara waktu ke tempat Biak OU, dikarenakan masih hari libur.
Dirinya melanjutkan, bahwa proses evakuasi memerlukan waktu cukup lama untuk memindahkan Kukang dari kandang ke kandang, hal ini disebabkan tangan dan kaki Kukang cukup kuat memegang jaring-jaring kandang besi, serta ditambah pengalaman dan pengetahuan yang minim dalam merescue satwa.
“Kami mengalami kesulitan saat memindahkan Kukang ke kandang sementara, dengan peralatan seadanya,akhirnya kami berhasil membawa Kukang ketempat kami,” Sebut Rizal, 23, salah seorang anggota Biak OU.
Rizal menambahkan rencananya Kukang ini akan dirawat sementara waktu sampai menunggu kantor BKSDA beraktivitas. “Untuk hari sabtu dan minggu kantor BKSDA tidak buka,makanya kita akan rawat sementara dan melakukan penyerahan pada hari senin (28/12) rencananya jika tidak ada halangan” ungkap Rizal.
Pada senin 28 Oktober 2015, sambung Rizal, Biak OU yang berjumlah tiga orang membawa Kukang ke Kantor BKSDA Ketapang dengan menggunakan kendaraan roda dua. Sempat beberapa kali mengalami insiden, Kukang mencoba keluar dari kandang, namun pada akhirnya berhasil dibawa ke kantor BKSDA.
Ditambahkannya, saat tiba di kantor BKSDA, Biak OU langsung menyerahkan Kukang tersebut, serta mengisi berita acara penyerahan satwa. Selanjutnya, bersama staf BKSDA menuju kantor Yayasan Internasional Animal Rescue Indonesia (Yayasan IAR Indonesia/YIARI), pusat penyelamatan dan rehabillitasi Primata yang berada di Kabupaten Ketapang. Saat tiba di YIARI Kukang langsung dicek kesehatannya yang ternyata dalam kondisi cukup baik.
“Setelah itu Kukang langsung direhabilitasi dankemungkinan besar akan dilepasliarkan kembali pada tanggal 10 Januari 2016 mengingat Kukang yang dibawa merupakan Kukang yang masih liar,”papar Rizal dihadapan sejumlah awak media. (lud)