eQuator – SUKADANA-Menjelang perayaan Natal dan tahun baru saat ini harga gula per kilo mulai merangkak naik. Yang sebelumnya 13 ribu menjadi 14 ribu per kilogramnya. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas(Kadis) Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Kayong Utara, A. Azahari Asnan, Selasa (22/12).
Ia menjelaskan, penyebab terjadinya kenaikan harga gula yang awalnya hanya 13 ribu perkilo, naik menjadi 14 ribu pada pedagang pegecer tidak luput dari faktor cuaca yang cukup ekxstrim. Karena dengan terjadinya gelombang cukup tinggi tentunya berdampak pada pelayaran. Dan membuat kapal yang membawa gula tersebut mengalami keterlambatan. Ditambah lagi, hari raya Natal dan tahun baru tidak lama lagi berlangsung.
“Saat ini harga gulang mengalami kenaikan seribu rupiah per kilogramnya. Hal ini bisa saja disebabkan dalam waktu dekat akan menghadapi natal dan tahun baru. Namun hal, tidak luput terjadinya perubahan iklim. Karena, gula didatangkan langsung dari pulau Jawa. Yang terlebih dahulu tiba di pelabuhan Pontianak, yang selanjutnya baru dikirim ke sini (Kayong Utara.Red),”ungkap Kadis Disperindagkop Kayong Utara.
Namun untuk harga bawang,beras, dan Liquefied Petroleum Gas(LPG) saat ini masih stabil. “Untuk, harga bawang, beras,dan LPG saat ini masih normal. Dan belum ada pergerakan kenikan harga,”singkatnya.
Selain itu, sambung dia, jika untuk kebutuhan telur di Kayong Utara, dominasi masukan dari Kalimantan Tengah. Karena, jarak antara KKU dan Kalteng jika melalui jalur darat saat ini sudah mulai membaik. Jadi kebanyakan para pedagang lebih memilih untuk membeli telur dari Kalteng dibanding Pontianak.
“Apala lagi saat ini, sudah musim buah. Biasanya pedagang buah tersebut membawa buah ke Kalteng untuk dijual. Dan pada saat pulang ke Kayong Utara, mereka membawa telur tersebut, untuk di jual kembali kepada para pedagang pengecer. Apalagi jika dibanding harganya, lebih murah dibanding dari Pontianak. Untuk itu, pedagang lebih memilih telur dari Kalteng di banding Pontianak,” ucapnya.
Mengenai hal ini, Kadis Disperindagkop Kayong Utara, tidak lupa mengingatkan kepada para pedang. Agar tidak memanfaatkan momon ini untuk melakukan penimbunan. “Saya harap, pada momen ini, tahun baru dan natal tidak ada para pedagang melakukan penimbunan. Sehingga akan terjadi kelangkaan,”imbuhnya. (lud)