eQuator.co.id – Sanggau–RK. Kurun Januari hingga Agustus 2016, di Kabupaten Sanggau terjadi 180 kasus gigitan anjing. Empat orang tewas karena terinfeksi virus rabies dari hewan Penular Rabies (HPR) tersebut.
“Kondisi ini yang menyebabkan ditetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) Rabies sejak 24 Agustus lalu,” kata Jhon Hendri, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankanak) Kabupaten Sanggau kepada wartawan, Kamis (1/9).
Penetapan status KLB Rabies ini, jelas Jhon, merupakan langkah percepatan untuk meminimalisir penyebaran penyakit anjing gila tersebut. “Dengan status KLB inilah kita kerja terus,” katanya.
Saat ini, Distankanak sudah memiliki dua Tim Khusus. Tim Pertama bertugas menyisir kawasan Kinibali hingga Sanggau Permai. Sedangkan Tim Kedua di Jangkang. “Penyisiran ini untuk memblokir titik rawan yang pernah terjadi kasus gigitan,” jelas Jhon.
Setelah penyisiran di Kibibalu dan Jangkang, tambah dia, akan dilakukan ke derah lain. Targetnya semua kecamatan di Kabupaten Sanggau akan disisir. “Dalam waktu dekat ini, kita juga akan melatih kader-kader di desa,” ungkap Jhon.
Kader-kader tersebut, tambah dia, akan diberikan pelatihan bagaimana cara vaksinasi anjing dengan benar dan sebagainya. “Setelah terampil, mereka akan diberi kewenangan penuh untuk membantu kita dalam vaksinasi ini,” kata Jhon.
Dia berharap 163 desa di Sanggau mempunyai kader untuk vaksinasi anjing tersebut. “Jadi mereka bisa memvaksin anjing di desa masing-masing. Jadi tidak hanya mengandalkan kedua tim kita,” ujar Jhon.
Selain itu, kata Jhon, untuk menanggulangi penyebaran rabies, sudah dibangun Posko Penanggulangan di samping Kantor Palang Merah Indonesia (PMI). Siapa saja yang memelihara anjing bisa langsung datang ke sana untuk vaksinasi.
Hingga kini, stok vaksin untuk anjing masih cukup, 1.000 dosis untuk 1.000 ekor anjing. “Kita menargetkan, 70 persen anjing di Kabupaten Sanggau ini bisa kita vaksin,” ungkap Jhon.
Seperti diketahui, kasus gigitan anjing di Sanggau sudah merambah sebelas dari 15 kecamatan. “Empat kecamatan lainnya masih aman, yakni Noyan, Sekayam, Beduai dan Toba,” kata Jhon.
Sementara, kasus gigitan anjing rabies itu di Mukok dan Jangkang, sudah menimbulkan korban jiwa. “Makanya kita imbau warga yang memelihara anjing untuk memvaksin peliharannya itu, agar terhindar dari rabies. Anjing liar pun kita vaksin,” ujar Jhon. (cok)