1 Juni Launching Sail Karimata 2016

Bupati Hildi Benahi Tata Kota dan Rumah Warga

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Bupati Kayong Utara, H. Hildi Hamid telah mempersiapkan penataan kota di lokasi puncak acara Sail Karimata 2016 yang dijadwalkan 15 Oktober mendatang.
“Lokasi puncak acara pada 1 Juni ini akan dilauching oleh pemerintah pusat untuk pelaksaan Sail Karimata 2016,” kata Bupati Hildi dtemui di Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (12/5).
Hildi berkoordinasi dengan Gubernur Drs. Cornelis, MH dan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Kita melakukan pertemuan bersama gubernur dan lintas SKPD membicarakan persiapan Sail Karimata. Jadi apa yang bisa dibantu dari masing-masing SKPD untuk pelaksanaan Sail Karimata yang akan dilaksanakan di Kayong Utara,” ungkap Hildi.
Mengenai persiapan di Kayong Utara, pembangunan pelataran untuk hari puncak, saat ini sedang dikerjakan. Selain itu dilakukan berbagai langkah untuk penataan kota. “Kalau pelataran baru berkisar 20 persen, sedangkan rumah-rumah penduduk sudah 70 persen,” katanya.
Dikatakan Hildi, dua minggu sebelum Sail Karimata akan digelar berbagai kegiatan. Khusus festival budaya dipusatkan di lokasi pelaksanaan di Sukadana. Anggaran Sail Karimata sebesar Rp7 miliar. Dana tersebut semuanya dari pemerintah pusat.
Mengenai Peraturan Presiden (Perpres) pelaksanaan Sail Karimata 2016, dikatakan Hildi, hingga saat ini belum ada keputusan. Namun Presiden RI pernah menugaskan, menyurati dan menyetujui Kemenko Maritim sebagai pelaksana sail Karimata 2016.  “Jadi dasarnya itu. Tentunya hal ini harus terus berjalan, tapi pasti ada Perpres-nya,” ujarnya.
Mengenai kehadiran tamu negara pada Sail Karimata,  pemerintah pusat yang mengundang. Karena kegiatan ini merupakan agenda pemerintah pusat.
“Diperkirakan 2.000 undangan dari seluruh Indonesia, belum termasuk diplomatik,” jelas Hildi.
Sail di Indonesia 2016 ini ada perubahan paradigma. Sail Bunaken didominasi khusus pariwisata, begitu juga di Raja Ampat. Kali ini Sail dijadikan pemerintah pusat sebagai intervensi percepatan pembangunan. Tapi dilaksanakan di daerah-daerah tertinggal yang mempunyai objek wisata.
“Kebetulan Kayong Utara masuk dalam renstra nasional sebagai kawasan destinasi wisata. Jadi Sail ini membuka perkembangan visi misi Kayong Utara salah potensinya adalah pariwisata,” jelas Hildi.

 

Laporan: Isfiansyah

Editor: Hamka Saptono