YIARI, BKSDA Translokasi Empat Individu Orangutan

Tim menyelamatkan orangutan- istimewa

eQuator – Ketapang-RK. Yayasan Inisiasi Alam Rehabiltasi (YIARI) bekerjasama dengan BKSDA Ketapang berhasil mentranslokasi tiga individu dan 1 bayi orangutan dari Desa Siduk Selasa(17/10). keempat invidu ini diselamatkan dari perkebunan milik warga di Jalan Siduk Km 3 dan 4 kecamatan Matan Hilir Utara, Ketapang.
Operasi penyelamatan ini diawali dari laporan warga bahwa ada beberapa individu yang masuk ke kebun karet milik mereka. Menerima laporan warga, YIARI Ketapang langsung mengirimkan tim Human-Orangutan Conflict Response Team (HOCRT) untuk melakukan verifikasi dan survey. Tim HOCRT yang dikirim  ke lapangan ini menkonfirmasi bahwa memang ada beberapa individu yang terjebak di hutan dekat perkebunan warga.
YIARI Ketapang segera menghubungi BKSDA Kalimantan Barat SKW I Ketapang untuk membahas operasi penyelamatan orangutan. Dari hasil diskusi diputuskan bahwa orangutan ini akan ditranslokasikan ke area High Conservation Value (HCV) PT Kayung Agro Lestari (KAL). Lokasi ini dipilih karena berada tidak jauh dari lokasi penemuan orangutan.
Nardi,Manager Konservasi PT KAL mengatakan, sesuai dengan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan dan penyelamatan lingkungan, pihak perusahaan mengalokasikan areal seluas 3,884 ha sebaga areal konservasi (HCV).
“Kami juga menerjunkan tim satgas konservasi kami untuk membantu proses penyelamatan dan translokasi dan menyediakan hutan seluas 2.330 hektar sebagai tempat pelepasan orangutan yang berhasil diselamatkan,” katanya.
Ia mengatakan,kondisi hutan yang bagus serta adanya pohon pakan juga akan menjamin kelangsungan hidup orangutan.
Tim medis menggunakan senapan bius karena orangutan yang akan dipindahkan adalah orangutan liar. Orangutan yang pertama diselamatkan adalah orangutan betina berusia sekitar 6 tahun bernama Ana. Penyelamatan berjalan lancar. Dengan sekali tembak, Ana tidak sadarkan diri dan tim penyelamat siap menyambut di bawah dengan jaring.
Drh Ayu, koordinator tim medis YIARI Ketapang menyatakan kondisi Ana sangat bagus sehingga bisa langsung ditranslokasikan. Penyelamatan kedua dilakukan terhadap Ina yang hanya berjarak 500 meter dari Ana. Proses penyelamatan ini juga berjalan lancar. Ina diketahui hamil setelah drh Ayu melakukan pemeriksaan. “Iya hamil, waktu diperiksa terasa ada bentuk kepala dan badan di perut Ina,” ujarnya.
Karena hamil dan mengalami dehidrasi, drh Ayu memberikan cairan infus kepada Ina selama proses pemeriksaan. Orangutan terakhir yang diselamatkan adalah orangutan betina bernama Novia dan bayi orangutan jantan bernama Noval. Perlu 3 kali penembakan bius karena obat bius tidak masuk ke tubuh orangutan betina yang diperkiran berusia lebih dari 20 tahun ini. Setelah terbius badannya pun tersangkut di pohon sehingga salah seorang animal keeper YIARI harus memanjat setinggi 20 meter untuk mengambil induk orangutan dan bayinya.
Setelah semua orangutan sadar, mereka dibawa dalam kandang transportasi menuju hutan konservasi PT KAL. Hasil survey tim YIARI menyatakan hutan konservasi PT KAL seluas lebih dari 2.300 ha dianggap cukup layak sebagai  tempat pelepasan orangutan.
Gail Manager program YIARI Ketapang menjelaskan, melihat kondisi hutan, pohon pakan, dan jumlah individu yang ada, HCV PT KAL layak untuk dijadikan tempat pelepasan liaran orangutan ini.

“Total bulan ini YIARI telah menyelamatkan 6 individu orangutan setelah bulan oktober lalu YIARI melakukan 11 kali penyelamatan orangutan,” pungkasnya. (Jay)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.