eQuator.co.id – Ambawang-RK. Jalur trans kalimantan yang melewati Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, terbilang panjang. Rentangnya mencapai 75 Km dengan beberapa titik rawan kecelakaan (Laka) lalulintas (Lantas). Dalam dua pekan terakhir saja, tercatat tiga kecelakaan berujung kematian di sana.
Sayangnya, kerawanan tingkat tinggi tersebut tidak diimbangi infrastruktur memadai seperti rambu dan petunjuk peringatan. Hal tersebut terpantau kala Rakyat Kalbar melakukan perjalanan dari Desa Kuala Ambawang menuju Desa Lingga yang berjarak sekitar 23 Km, Senin (19/9).
Tak hanya itu, kondisi Pos Polisi Desa Lingga pun seperti terbengkalai. Bangunan tersebut masih berdiri kokoh, hanya saja tidak terawat dan tak lagi difungsikan. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat lokasi Desa Lingga yang berada cukup jauh dari Markas Polsek Sungai Ambawang.
Warga yang berdomisili tak jauh dari sana, Hendrik (23 tahun) membenarkan. “Sudah lama tidak dipakai, kosong,” tuturnya. Ia menyayangkan pos polisi yang tak berfungsi tersebut.
Kapolsek Sungai Ambawang, AKP Hardik, pun membenarkan kondisi pos polisi yang terbengkalai itu. Pihaknya, kata dia, tidak bisa sembarangan menempatkan orang di sana karena anggaran terbatas dan status pos polisi tersebut.
“Setiap penempatan anggota itu membutuhkan biaya, bahkan membutuhkan jabatan-jabatan tertentu untuk mengisi suatu pos. Maka dengan anggaran yang ada, mudah-mudahan pimpinan akan bisa menentukan apakah di situ akan dijadikan pos subsektor seperti di daerah-daerah lain, atau dibuatkan pos khusus Lantas. Itu kedepannya akan kita koordinasikan dengan pimpinan,” papar Hardik.
Ia meyakini keberadaan pos polisi ini memang dibutuhkan agar pihak kepolisian bisa sesegera mungkin memberikan tindakan apabila dibutuhkan. Hardik juga menilai, dengan tingginya angka kecelakaan di wilayahnya tersebut, sudah selayaknya Polsek Sungai Ambawang memiliki unit Lantas kedepan.
“Selama ini, jika terjadi Laka hanya ditangani oleh piket jaga dan SPKP (Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek), tidak seperti daerah lain. Sungai Kakap sudah ada, harapannya di sini juga akan dibentuk,” tuturnya.
Luas wilayah Kecamatan Sungai Ambawang adalah tantangan tersendiri bagi pihaknya. Jika wilayah kerja Polsek Pontianak Barat, Timur, Selatan, dan Kota digabung, mungkin masih lebih besar kawasan yang harus Polsek Ambawang pantau.
“Karenanya, quick respon kami dinilai kurang oleh masyarakat. Kami berharap semua pos bisa diisi nantinya sehingga respon kita bisa lebih cepat dan tugas-tugas pokok kita terpenuhi,” pungkas Hardik. (isa)