Warga Tumpah Ruah, Capgome Pontianak Meriah

26 Naga dan 42 Barongsai Hipnotis Pengunjung

BERI ANGPAO. The Iu Sia (kemeja lengen pendek) memberikan angpao kepada naga di panggung kehormatan perayaan Capgome Kota Pontianak 2019, Selasa (19/2) siang. Maulidi Murni-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Perayaan Capgome Kota Pontianak 2019  berlangsung meriah, Selasa (19/2) siang. Warga tumpah tuah menyaksikan agenda tahunan Kota Pontianak tersebut.

Jalan Diponegoro yang merupakan pusat acara disesaki warga. Begitu pula di sepanjang Jalan Gajahmada yang menjadi rute pawai naga tak kalah ramainya. Tak peduli terik matahari, warga antusias menyaksikan arakan naga tersebut.
Perayaan Capgome yang diselenggarakan Komunitas Budaya Tionghoa Pontianak ini memang sangat luar biasa. Sebelum dimulainya acara saja, panitia kewalahan mengamankan warga yang ingin menyaksikan secara dekat. Meski panitia sudah pasang tali pengamanan atau pembatas.
Lokasi depan panggung kehormatan menjadi pusat perhatian warga. Pasalnya, panggung di persimpangan Jalan Diponegoro dengan Jalan Antasari tersebut menjadi lokasi naga dan barongsai memberikan penghormatan kepada tamu undangan. Dibantu aparat keamanan, panitia mengarahkan pengunjung agar tidak berada di lokasi lintasan tersebut.

Di atas panggung kehormatan, tampak tokoh masyarakat Tionghoa The Iu Sia, SH, MH. Sejak tiba di atas panggung, ia tampak akrab dengan tamu undangan lainnya. Di atas panggung, The Iu Sia dan tamu undangan lainnya diberi Merpati. Burung itu kemudian dilepasterbangkan sebagai tanda dibukanya acara arakan naga dan barongsai. Di atas panggung, The Iu Sia beserta tamu lainnya berkesempatan bagikan angpao kepada naga dan barongsai yang memberi penghormatan terhadap mereka.
Ketua Panitia Capgome Kota Pontianak 2019, Djie Sen menuturkan, ada 26 naga dan 42 barongsai dalam perayaan tersebut. Rute arakan naga dan barongsai Jalan Diponegoro, Gajahmada dan Budi Karya. “Naga terpanjang berukuran 105 meter,” katanya.

Dijelaskan dia, perayaan Capgome 2019 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini panita memajang kue keranjang seberat 1 ton dan pohon Mei Hwa setinggi 5 meter di pintu masuk Jalan Diponegoro. “Kita juga ada pasang banner ucapan Gong XI Fa Cai di Jalan Gajahmada, Tanjungpura dan Pahlawan,” ujarnya.
Sejak Festival Imlek dan Capgome Kota Pontianak 2019 digelar 14 Februari, jumlah pengunjung yang hadir diprediksi 30 – 40 ribu orang. Pengunjung memadati stan-stan di Jalan Diponegoro. “Kalau untuk hari ini mungkin bisa melebihi,” pungkas Djie Sen. Tak hanya arakan, perayaan Capgome dilanjutkan atraksi naga berkilau sekitar pukul 19.30 WIB. Rutenya Jalan Sisingamangaraja, Pattimura, Gajahmada dan Budi Karya.

Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak Syahdan Lazis mengatakan, agenda Capgome merupakan khazanah budaya. Sehingga patut disyukuri dan dilestarikan. “Kami menyambut baik atas perayaan Cap gome ini,” ujarnya mewakili Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Dijelaskan dia, perayaan Capgome ini sudah menjadi agenda tetap tahunan Kota Pontianak. Setiap pelaksanaannya selalu meriah. Dari kegiatan ini memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk mencintai kebudayaan yang ada. “Kemudian mengembangkannya ke arah yang lebih positif,” tuntas Syahdan.

Sementara itu, naga sepanjang 105 meter milik kelompok Naga Borneo dari Kabupaten Kubu Raya. Naga ini dimainkan sekitar 19 orang. Salah seorang pemainnya adalah Ahim.

Menurut Ahim, untuk memainkan naga terpanjang ini tidak gampang. Dibutuhkan fisik yang kuat. Karena replika naga tersebut begitu berat. “Berat kepalanya saja sekitar 9 kilogram,” ungkap Ahim.

Diejaslakn pria 45 tahun ini, proses pembuatan naga sepanjang 105 meter tersebut membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Sementara waktu untuk latihan satu bulan. “Pemain kita umurnya variasi, dari belasan tahun ke atas,” kata warga Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya ini.

Salah seorang warga yang menyaksikan, Wili mengaku kagum dengan atraksi naga kemarin. Sehingga sangat sayang untuk dilewati. “Pas saya libur, jadi ambil kesempatan nonton,” ujarnya.

Karyawan swasta ini menyaksikan bersama beberapa rekannya. Event tahunan ini dinilainya sangat menarik. Dia berharap banyak wisatawan berkunjung ke Bumi Khatulistiwa.

laporan: Maulidi Murni
editor: Arman Hairiadi