Warga Dambakan Airnya Bersih Seperti Dahulu

Penataan Sungai Jawi Pusat Kuliner dan Wisata Air

DIKERUK. Aktivitas pengerukan Parit Sungai Jawi dan perobohan jembatan menggunakan alat berat, Selasa (1/3). Kawasan itu ditata Pemerintah Kota Pontianak untuk dijadikan pusat kuliner dan wisata air. Gusnadi-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Penataan kawasan Sungai Jawi menjadi pusat kuliner dan wisata air, terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Menggunakan alat berat, parit Sungai Jawi dikeruk bersamaan dengan dirobohkannya jembatan yang ada di lokasi tersebut.

“Kalau seperti ini kan lebih cepat pengerjaannya, apakan lagi membongkar jembatan itu,” ujar Hamim Ismail, Warga RT02/RW24 Kelurahan Sungai Jawi sambil melihat pengerukan parit Sungai Jawi.

Sosialisasi yang baik oleh Pemkot membuatnya rela membebaskan tanah yang ia miliki untuk pembangunan di lingkungan tempatnya tinggal. Ia menilai itu demi kemajuan warga sekitar. Bila nanti sudah tampak aplikasi wisata kuliner dan air, turut berpengaruh pada kehidupan sosial warga setempat. “Program pemerintah untuk memajukan suatu kawasan kenapa harus dihalang-halangi, ayo kita dukung, karena itu untuk kebaikan kita juga. Saya heran kenapa masih ada yang tidakmau memberikan lahannya untuk pelebaran jalan paralel ini,” tukasnya.
Menurut dia, kalau paritnya sudah bersih dan dalam. Setidaknya itu lah kondisi parit Sungai Jawi dulunya. “Dulu jernih, sampan banyak lalu lalangg, bahkan masyarakat mandi di sini, ikan berenang di dasar sungai saja kelihatan,” kenangnya.
Jika pembenahan telah kelar, Hamim berharap masyarakat, khususnya di pinggiran Sungai Jawi tidak membuang sampah sembarang lagi ke parit. “Kalau sudah bersih mudah-mudahan tidak ada lagi sampah seperti sekarang, karena kalau kita lihat saat dikeruk itu sampahnya bukan main tebal dan banyak sekali,” serunya.
Mengenai wacana yang memprioritaskan masyarakat setempat menglola kuliner, Hamim berpendapat itu tergantung pada Pemkot Pontianak bagaimana polanya. Namun ia pun berharap masyarakat setempat yang lebih diprioritaskan, karena sudah dengan suka rela memberikan lahan. “Bukannya kita berharap, tapi sudah selayaknya kita yang punya tanah lebih diprioritaskan dapat lapak kuliner,” katanya.

Di tempat sama, Saroni, Camat Pontianak Kota menuturkan pengerjaan kawasan Sungai Jawi menjadi pusat kuliner dan wisata air terdapat beberapa tahap. Tahapan tersebut diklasifikasikan atau menempatkan pusat kegiatan yang benar-benar fokus penggunaannya. “Terdapat beberapa segmen, dari jembatan satu sampai tiga akan ada ruang terbuka hijau. Segmen kedua dari Jembatan 3 sampai ke Bukit Barisan menjadi daerah perdagangan, karena ada swalayan, Pasar Dahlia, ruko dan sebagainya, sekaligus ada kulinernya dan akan kita tata bagus,” paparnya saat menyaksikan proses pengerukan Parit Sungai Jawi.
“Bukit barisan sampai Masjid Syakirin masih kawasan kuliner. Kemudian dari Syakrin sampailah Puskesmas ini, sosial budaya. Nantinya ada vestival sungai, robo’-robo’, permainan edukatif anak, semuanya kita pusatkan di sini dan sudah kita sosialisasikan,”timpal Saroni.

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi