Warga Bukit Tinggi Meninggal Didalam Masjid Diduga Sering Minuman Bersoda

Olah TKP : jasad Nurmansyah (44) warga asal Bukit Tinggi, Sumbar. Saat pihak Polsek Tampan melakukan olah tkp di masjid nurul huda, jalan HR Soebrantas. Tampan Kota Pekanbaru. Jumat (29-7-2016) Foto Sakiman

eQuator.co.id –  PEKANBARU(RP) – Warga Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan menjelang pelaksanaan ibadah shalat Jumat, digegerkan atas seorang pria meninggal didalam masjid Nurul Huda, Jumat (29/7) pukul 11.30 WIb.

Pantauan dilokasi sekelompok masyarakat yang melihat peristiwa ini langsung berdatangan melihat jasad korban yang terbujur kaku di atas sejadah itu.

Diketahui identistas KTP, korban bernama Nurmansyah (44) warga asal Bukit Tinggi, Sumbar.

Saat itu korban pertama kali diketahui meninggal oleh Almi (22), selaku garim masjid Nurul Huda dalam kondisi terlungkup disejadah beralaskan kain sarung memakai celana panjang kain dan baju kaos warna cream.

Diceritakannya, bahwa pada pukul 07.30 WIb, saksi saat itu pulang ke rumahnya untuk menjemput pakaian. Setelah kembali ke masjid korban juga masih belum bangun dari tidurnya.

“Saat itu saya panggil-panggil dia tidak menyahut. Untuk memastikannya saya langsung pegang tangannya, ternyata nadinya tak berdenyut lagi. Sementara badannya sudah dingin,” jelas Almi menceritakannya di lokasi.

Pada waktu itu juga setelah saksi mengetahui korban meninggal dunia, saksi langsung memberitahukannya kepada warga sekitar masjid dan melaporkan ke Polsek Tampan.

Petugas Polsek Tampan yang mengetahui peristiwa tersebut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi serta mencari ambulan untuk mengevakuasi jasad korban.

Sementara itu menurut Arpanaldo (22) yang merupakan sahabat korban yang sering tidur di masjid tersebut mengatakan, bahwa korban menurutnya telah lama mengidap penyakit batuk lantaran sering meminum bersoda.

“Dia sejak bulan puasa kemaren tinggal disini, dia sering minum cola-cola saya nasehati ngak juga dipedulikannya,” jelasnya.

Alpanaldo juga menceritakan, bahwa korban sebelumnya sering mengeluh sakik bagian dadanya, selain itu mereka juga sering bercerita pada saat malam tiba.

Selain itu menurut Alpanaldo bahwa korban pernah bekerja bangunan di Jalan Arengka beberapa waktu lalu, namun tempat tinggal korban di Pekanbaru belum ia ketahui sama sekali.

“Tempat tinggalnya tidak tahu, selain bekerja bangunan dia sering menjaga mobil yang terparkir di lingkungan masjid, dari hasil parkir dia selalu meminum bersoda, kalau makan dia jarang,” ungkap Alpanaldo.

Kapolsek Tampan AKP Rezi Dharmawan saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, bahwa jasad korban saat ini telah dibawa pihaknya ke rumah sakit umum Arifin Ahmad.

“Diduga korban sakit karena penyakit batuk yang dialaminya, dari keterangan saksi korban pernah batuk berdarah, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban kami masih menunggu kuluarga korban,” jelas Rezi. (Man)