eQuator.co.id – Sungai Pinyuh-RK. Pemkab Mempawah berkomitmen menciptakan harmonisasi dan kerukunan hidup umat beragama. Sebab, Undang-undang Dasar (UUD) 1945 telah mengamanatkan sebagai pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Begitu penegasan Wakil Bupati (Wabup) Mempawah, Gusti Ramlana sebelum menandatangani prasasti peresmian Klenteng Sam San Kwet Bong di Desa Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, Sabtu (2/4). “Pemerintah Kabupaten Mempawah menyambut baik terealisasinya Kelenteng Sam San Kwet Bong,” ujar Wabup.
Agama sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebab, ilmu agama tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan di dunia, tapi juga di akhirat. Terutama bagi generasi muda, Ramlana mengatakan, wajib untuk mendalami pemahaman agama. “Agar tidak kehilangan arah hidup dan kepribadian dalam diri generasi muda,” ucapnya.
Ia menilai, selama ini harmonisasi dan kerukunan hidup antar umat beragama dan etnis di Kabupaten Mempawah telah terjalin dengan baik. Keberagaman agama dan etnis, justru menjadi perekat silaturahmi antar masyarakat untuk saling menghormati, mengasihi, menjaga keamanan dan ketertiban. “Semua itu terlihat dalam kreasi tarian multi etnis yang menggambarkan kemajemukan masyarakat pemeluk agama dan etnis di Kabupaten Mempawah, yang saling bersatu padu. Sehingga tercipta kehidupan yang damai, rukun, aman dan harmonis dalam bingkai NKRI,” paparnya.
Ke depan, Ramlana berpesan, masyarakat senantiasa merawat dan menjaga keberadaan Kelenteng Sam San Kwet Bong. “Gunakan fasilitas yang ada untuk keperluan ibadah dan peruntukannya,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Kelenteng Sam San Kwet Bong, Leng Nopor Gunawan mengungkapkan, rencana pemugaran rumah ibadah tersebut telah berlangsung lama. Berkat dukungan dan kerjasama semua elemen masyarakat, pembangunannya bisa direalisasikan dengan baik. “Awalnya kita targetkan selesai akhir tahun 2015 lalu. Namun, proses pembangunannya cukup rumit dan detail. Sebab, membangun kelenteng tidak semudah membangun rumah. Makanya, perlu waktu lama hingga baru tuntas pada tahun ini,” paparnya.
Dia mengimbau, masyarakat Tionghoa yang akan menggunakan fasilitas rumah ibadah supaya bersama-sama menjaga dan merawat rumah ibadah tersebut. “Supaya keberadaan kelenteng membawa berkah dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat,” ucapnya.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua Matakin Kalbar Sutadi SH, Ketua DPD MABT Mempawah Suharjo Lie, Camat beserta Muspika Sungai Pinyuh, tokoh agama dan masyarakat Tionghoa Sungai Purun Kecil. (sky)