Wabup Ajak 64 PKL ke Malaysia

Wakil Bupati Sanggau didampingi Kadis Deperindagkop Kab. Sanggau Encik Thomas ketika meninjau pasar di Serian—humas

eQuator – Sanggau-RK. Memotivasi kreativitas pedagang kaki lima (PKL), Wakil Bupati Yohanes Ontot membawa sedikitnya 64 PKL binaan Disperindagkop, melakukan studi banding ke Serian, Malayia, Sabtu (28/11).

Dengan studi banding itu pula diharapkan para PKL Sanggau lebih tertib dalam beradministrasi, kreatif dalam mengemas produk atau barang dagangan, dan selalu menjaga kebersihan untuk kenyamannan bersama. “Nanti anda lihat di sana, karena takut kemalingan adakah yang tidur di kios-kios?,” kata Wabup di Kantor Camat Entikong ketika memberi arahan kepada para PKL Sanggau sebelum berangkat ke Serian.

Dikatakannya, hal yang harus dipelajari di sana dalah bagaimana memikat pembeli. “Kalau melihat barang-barang di Serian, rasanya mau semuanya dibeli. Padahal di tempat kita ada juga barang yang mereka jual. Malah kalau kita lihat barang-barang di daerah kita sendiri lewat-lewat jak, minat untuk membeli tu kurang,” ujarnya.

Residen Bahagian Serian, Encik Dahim Nadot menyambut baik kunjungan Wabup Sanggau dan Dinas Perindagkop Sanggau serta para PKL Indonesia. Residen Bahagian Serian mengatakan Serian juga masih dalam proses pembangunan fasilitas-fasilitas umum seperti pasar dan lain-lain.

“Kami di Serian ini juga masih dalam proses upgrading dengan sistem-sistem yang baru pula agar saling menguntungkan antara pedagang dengan Pemerintah” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wabup menjelaskan kalau di Indonesia pedangang kreatif ini merupakan tulang punggung perekonomian karena tanpa bantuan pemerintah pun mereka masih bisa hidup.

“Kami ingin belajar banyak dari pedagang-pedagang di Serian agar bekal yang kami bawa dari sini bisa bermanfaat untuk memajukan perekonomian di Kabupaten Sanggau,” katanya ketika memberi sambutan di Town Hold Serian.

Ia meminta para PKL peserta studi banding manfaatkan peluang sebaik-baiknya untuk mendapatkan ide-ide baru setelah pulang ke daerahnya masing-masing. “Banyak hal yang harus dibenani agar pasar tradisional bisa berkembang lebih menarik minat pembeli seperti di Serian. Pedagang Indonesia harus bisa mencontoh Pedagang Serian, contohnya berjualan di tempat yang bersih, mengemas barang dagangan yang menarik dan yang paling penting adalah taat dengan aturan,” pungkasnya. (KiA/Humas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.