Pedagang Kecil Terancam Gulung Tikar

Toko Modern Kian Menjamur

: TERANCAM. Tim Gabungan Pemkab Sekadau ketika melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di salah satu toko di Sekadau, belum lama ini. Keberadaan toko konvensional terancam seiring dengan menjamurnya toko modern milik perusahaan skala nasional. Abdu Syukri

eQuator.co.id – Sekadau RK. Toko modern yang membawa brand atau merk tertentu secara nasional kian menjamur di Kabupaten Sekadau. Keberadaan toko modern tersebut mengancam keberlangsungan usaha para pedagang kecil.

“Setelah toko itu (toko modern, red) ada di dekat tempat saya, pembeli di toko saya jadi berkurang,” keluh Suran, salah seorang pedagang kelontong di Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir kepada Rakyat Kalbar, belum lama ini.

Suran menegaskan, omzet penjualan di tokonya terus menurun. Sebelum ada toko modern, pemasukan kotor tokonya bisa mencapai Rp5 juta per hari. “Sekarang mau dapat setengahnya saja sudah susah. Itu baru hasil penjualan. Belum masalah keuntungan,” paparnya.

Suran mengaku bingung harus berbuat apa. Apalagi tokonya kalah bersaing, karena toko modern membandrol harga sejumlah barang dengan harga promo yang jauh dibawah harga modalnya.

Kondisi tersebut, jelas membuat pelanggan berkurang. Sementara untuk menyaingi harga jual sejumlah produk promo di toko modern, jelas dia tidak mampu. “Udahlah ekonomi masyarakat sekarang sedang susah. Harga sawit dan karet turun, ditambah lagi ada toko modern. Kita sebagai pedagang kecil jelas makin susah,” imbuhnya.

Suran berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan tersebut. “Tolong lah pemerintah turun tangan. Kalau terus dibiarkan, bisa bangkrut kita,” tukasnya.

Keluhan serupa disampaikan Am, pemilik toko lain. “Dulu mungkin hasil kotor bisa Rp15 juta per hari. Sekarang cari Rp7 juta saja kesusahan. Mana kita banyak pengeluaran untuk gaji karyawan dan lain-lain,” singkat Am.

Di Kabupaten Sekadau, keberadaan toko modern tersebar di sejumlah tempat. Tidak hanya di ibukota kabupaten, toko modern bahkan sudah berdiri hingga ke sejumlah kecamatan.

Di pusat kota Sekadau, Desa Mungguk dan Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir merupakan dua desa yang paling banyak berdiri toko modern. Desa tetangga, seperti Bokak Sebumbun dan kawasan Simpang 4 Kayu Lapis juga sudah diserbu toko modern.

Pantauan Rakyat Kalbar, di Desa Mungguk sedikitnya terdapat 4 toko modern menumpuk di ruas Jalan Sekadau-Sintang. Bahkan, ada toko modern yang hanya beda ejaan merk, berdiri dalam radius lokasi tak lebih 100 meter.

Di Desa Sungai Ringin, sedikitnya ada 6 toko modern. Toko tersebut berdiri di kawasan Jalan Sekadau-Sintang, Sekadau-Sanggau serta kawasan Jalan Irian. “Untuk di desa kami, memang ada beberapa toko modern yang berdiri,” kata Agustami, Kepala Desa Mungguk saat dikonfirmasi Rakyat Kalbar, Kamis (23/8).

Menurut Agustami, pemerintah desa tidak memiliki kewenangan memberikan izin berdirinya toko modern tersebut. Kewenangan perizinan ada pada pemerintah daerah.

Desa, lanjut Agustami, hanya memiliki kewenangan masalah rekomendasi saja. “Tapi selama saya menjadi kepala desa, hanya satu rekomendasi toko modern yang saya tandatangani,” katanya.

Agustami berharap, keberadaan toko modern tidak mematikan usaha para pedagang kecil. Dia berharap, toko modern memiliki kepekaan sosial terhadap kondisi lingkungannya. “Toko modern itu kan sudah berbentuk perusahaan. Tolong lah CSR-nya diperhatikan untuk warga sekitar. Apalagi di toko modern juga ada kotak sumbangan yang kita juga tidak pernah diberi tahu kemana penyaluran sumbangannya. Alangkah baiknya disalurkan ke daerah tempat toko modern itu berada,” saran Agustami.

 

Reporter: Abdu Syukri

Editor: Yuni Kurniyanto