eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Setakat ini Dinas Kesehatan Kubu Raya mencatat penyebaran virus Measles dan Rubella (MR) lebih dominan di empat kecamatan di Kabupaten Kubu Raya. Yakni, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Rasau Jaya.
Bahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kubu Raya bahwa dari empat kecamatan tersebut ditemukan anak yang suspect dan positif MR.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, dr Berli Hamdani mengungkapkan, penyebaran serta terjangkitnya Rubella sangat berpotensi besar. Terlebih masih banyak masyarakat yang menolak vaksin MR, khususnya dari lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama.
“Iya, sudah pasti akan bertambah. Apalagi masih banyak yang menolak,” ucap Berli Hamdani.
Menurutnya, kawasan daerah yang padat penduduk memiliki cakupan vaksin sedikit, sehingga penyebaran virus tersebut akan lebih cepat.
Sementara itu, petugas Puskesmas Sungai Raya Dalam telah melakukan imunisasi MR di Pondok Pesantren Hidayatul Muslimin, Parit Sembin, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya.
Ketua Yayasan Hidayatul Muslimin, Haikal Awla mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah. “Dari awal kami tidak ada penolakan. Yang namanya program pemerintah tidak mungkin membuat warganya celaka. Kami juga tidak ingin wilayah pendidikan terkena virus ini,” ujar Haikal Awla.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Haikal menambahkan, pihaknya bertugas mengedukasi serta menyosialisasikan program tersebut. Namun semua itu tentu dikembalikan kepada orangtua.
“Kalau pun yang tidak setuju 20 persen ke atas. Namun yang setuju 50 persen ke atas. Sedangkan yang sudah diimunisasi sekitar 30 persen dari total 404 anak. Bagi yang belum akan didata lagi,” ulasnya.
Menurutnya, beberapa waktu lalu memang ada anak yang menderita sakit. Dengan gejala demam dan timbul keremut. Kemudian disampaikan ke puskesmas. Setelah itu dilakukan pemeriksaan dan belum bisa dipastikan penyakitnya.
“Seminggu lalu, hari Rabu tim puskesmas merespon bahwa mereka akan melakukan screening bahwa siapa yang ada tanda demam dan bintik merah akan diperiksa,” tuturnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, sambung dia, ada enam putra dan satu putri yang ditemukan tanda-tanda tersebut. Ini baru suspect atau dugaan, sehingga dilakukan pemeriksaan dan uji sampel darah.
“Petugas belum memastikan positif Rubella. Karena sampel darahnya belum keluar dari lab. Sebab masih dalam proses pengiriman ke Jakarta,” jelasnya.
Meskipun demikian, saat ini ketujuh anak tersebut tetap mengikuti pelajaran seperti biasa. “Jika mereka merasakan kondisi badannya tidak sehat, maka diizinkan pulang,” terang Ketua Yayasan Hidayatul Muslimin, Haikal Awla.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe