eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Tak genahnya kondisi jalan asuhan pemerintah provinsi antara Sayan ke Tanah Pinoh bukan barang baru. Sudah sangat sering terjadi beberapa tahun silam. Namun, kerusakan saat ini merupakan yang terparah semenjak Kabupaten Melawi dimekarkan dari Sintang.
Ketua DPRD setempat, Abang Tajudin, dan kolega-koleganya di Dewan telah mengecek langsung titik-titik kerusakan pada Sabtu (25/2). Menurut dia, kondisi jalan tersebut terjelek sejak Melawi berdiri.
“Jadi pemberitaan (media) di Melawi selama ini memang benar adanya, bahkan mobil double gardan yang kami gunakan sangat sulit sekali melalui jalan tersebut. Yang sangat parah memang terjadi di jalur antara Sayan-Kota Baru. Tapi kini merembet sampai ke jalan menuju Sokan,” tegasnya ditemui Rakyat Kalbar, di kantornya, Senin (27/2).
Jika perbaikan tidak segera dilakukan pihak Pemprov Kalbar, maka kondisinya bisa semakin parah. Dan jelas sangat berpengaruh terhadap kehidupan warga di 4 kecamatan, yakni Sayan, Tanah Pinoh, Sokan, dan Tanah Pinoh Barat.
“Saat ini saja harga Sembako di perhuluan sudah mengalami kenaikan akibat biaya mobilisasi tinggi serta proses pendistribusian yang tersendat,” ucapnya.
Badan jalan mulai dari Sayan hingga Sokan memang benar-benar hancur lebur berlumpur. Banyak lobang menganga hingga setinggi badan mobil. Diperparah musim penghujan saat ini, tanah seperti bubur yang super licin.
“Sejumlah lubang besar yang kedalamannya sampai 50 sentimeter tergenang air sehingga membuat kondisi jalan tersebut semakin memperihatinkan,” beber Tajudin.
Ia berharap, Pemerintah Provinsi Kalbar tidak lagi bertele-tele. Segera memperbaiki jalan tersebut yang merupakan jalur utama bagi warga yang hendak ke luar dan masuk wilayah perhuluan Melawi.
“Kita berharap bulan Maret mendatang jalan sudah bisa diperbaiki karena kondisinya sudah semakin rusak berat,” pintanya.
Apa kata publik? Warga Kota Baru, Ichsan mengatakan, seharusnya sejak lama Pemerintah Provinsi Kalbar memperhatikan secara khusus kerusakan jalan tersebut. Karena, kerusakan sudah terjadi sejak tahun 2016 lalu.
“Inikan status jalan provinsi, seolah-olah Pemprov Kalbar melakukan pembiaran, kami minta perbaikan secepatnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, rusaknya ruas jalan tersebut juga sering kali menyebabkan kecelakaan lalulintas pada siang maupun malam hari. Karena kondisi lobang tersebar di sepanjang jalan, para pengendara selalu terjerumus.
“Apakah tunggu ada yang mati baru diperbaiki jalan ini? Kalau tidak mau memperbaiki, alihkan saja status jalan ini menjadi jalan Kabupaten. Serahkan pengelolaannya ke Kabupaten, beserta anggarannya,” tandas Ichsan.
Laporan: Dedi Irawan
Editor: Mohamad iQbaL