eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Musim mudik Idul Fitri tahun ini, transportasi air masih jadi andalan masyakat Kalbar. Terbukti, beberapa pelabuhan/dermaga di Kota Pontianak dipadati pemudik, Sabtu (9/6).
Aktivitas mudik di antaranya ramai di pelabuhan Shenghie dan Kapuas Indah. Kapal, speedboat dan express jadi pilihan menuju kampung halaman masing-masing. Khusus tiket kapal express sudah ludes dibooking jauh-jauh hari.
Penjual tiket KM Bone, Marini mengatakan, aktivitas perjalanan mudik sudah tampak sejak beberapa hari lalu di pelabuhan Shenghie. Kendati begitu, perusahaan tempat ia bekerja tidak ada penambahan armada. Kapal jurusan Kota Pontianak – Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara ini hanya tidak ada libur.
“Biasanya hari Minggu KM Bone tidak melakukan perjalanan alias libur. Sedangkan untuk musim mudik sekarang ini tidak ada libur perjalanan,” terangnya kepada Rakyat Kalbar saat ditemui di pelabuhan Shenghie, Sabtu (9/6).
Sekali jalan pihaknya melibatkan dua kapal dengan jadwal bersamaan. Hanya rute yang bergiliran. Jika kapal satunya berangkat dari Pontianak menuju Teluk Batang. Maka kapal lainnya rute sebaliknya.
Walau penumpang melonjak, harga tiket masih dipatok sama seperti hari-hari biasa. Satu orang penumpang dikenakan tarif Rp70.000. Kalau bawa sepeda motor ditambah Rp70.000, jadi Rp140 ribu. “Harga tetap, tidak ada kenaikan,” jelas Marini.
Selama musim mudik, satu unit kapal motor air ini mengalami lonjakan penumpang hingga 150 – 170 orang. Beda dengan hari biasa hanya sekitar 50 penumpang. Kendati begitu, barang-barang yang biasa dititipkan melalui kapal ini tetap tidak ada perubahan. Karena sama seperti hari biasanya.
Untuk waktu sementara ini, penitipan barang yang akan dibawa ke Teluk Batang tidak banyak diterima lagi. Tapi akan dilihat terlebih dahulu. Sejak beberapa hari sebelumnya sudah ada yang menitipkan barang-barangnya. “Perjalanan kapal ini dimulai pada pukul 14.00 Wib dari Pontianak dan tiba di pelabuhan Telok Batang sekitar pukul 06.00 Wib,” ungkapnya.
Walau demikian kata dia, lonjakan penumpang di pelabuhan Shenghie tidak terlalu drastis. Banyak pemudik yang juga memilih melalui pelabuhan Rasau Jaya. Karena di pelabuhan tersebut banyak kapal dan waktu berangkat yang panjang. “Jadwal berangkatnya ada yang sampai pukul 19.00 Wib,” jelasnya.
Salah seorang penumpang yang menggunakan jasa transportasi motor air Rezki. Ia bersama dengan teman-temannya memilih menggunakan transportasi air karena dapat membawa barang-barang bawaan dalam jumlah banyak. Termasuk membawa sepeda motor miliknya.
Sepeda motor akan digunakan Rezki untuk melanjutkan perjalanan menuju kediamannya di Sukadana. Sebab motor air hanya sampai di pelabuhan Telok Batang. “Enak pakai motor air, selain bisa bawa barang, sambil menikmati perjalanan lewat air,” tutur Rezki.
Padat pemudik juga terjadi di dermaga Kapuas Indah. Penjual tiket Synergy Express jurusan Pontianak-Sukadana, Wiwik menuturkan, arus mudik sudah mulai ramai di dermaga Kapuas Indah. Bagi pemudik yang ingin berangkat hari itu juga, belum tentu bisa mendapatkan tiket. “Yang booking tiket jak udah ramai, besok kita udah full,” ungkapnya.
Takut kehabisan tket, pemudik sudah membooking dari jauh-jauh hari. Tiket yang dibooking hingga tanggal 14 Juni. “Tapi harga tetap standar, yakni Rp230 ribu per penumpang,” ucapnya.
Kapasitas Kapal Express yang menampung 34 penumpang ini berangkat dari Kota Pontianak pukul 09.15 Wib. Tiba di Sukadana sekira pukul 14.00 Wib. “Jarak tempuh sekitar lima jam,” sebutnya.
Musim mudik pihaknya tidak menambah armada. Hanya satu armada yang diberangkatkan dari Pontianak ke Sukadana. Namun di waktu sama dari Sukadana ada yang beranngkat ke Pontianak. “Kayak aplusan, satu dari Pontianak, satu dari Sukadana,” tukasnya. Selain penumpang, penitipan barang juga banyak, seperti kue. “Ongkos pengiriman barang relatif,” tuntas Wiwik.
Terpisah, prakiraan gelombang di wilayah perairan Kalbar dalam satu minggu ke depan relatif rendah. Tinggi gelombang berkisar 0,1 – 1,25 meter.
“Ini untuk wilayah laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Anambas, laut Natuna, Perairan Singkawang, Perairan Pontianak, Selat Karimata bagian utara, Perairan Ketapang dan laut Jawa,” kata Prakirawan Badan Metrologi Maritim Pontianak, Riza Juniarti, Sabtu (9/6).
Begitu pula di Laut Jawa. Saat ini masih relatif rendah. Tapi tiga hari kedepan ada kecenderungan meningkat hingga 1,5 meter. Tinggi gelombang ini terutama untuk laut Jawa bagian timur.
Sedangkan cuaca di perairan Kalbar untuk satu minggu ke depan berawan dan hujan ringan. Pasang surut di sungai Kapuas akan terjadi peningkatan maksimum tinggi. Air pasang mencapai 2,5 meter pada 16 dan 17 Juni. “Sekarang pasang surutnya tidak mencapai maksimum, masih di bawah dua meteran,” jelas Riza.
Sebelumnya, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono melakukan peninjauan arus mudik Lebaran di pelabuhan Dwikora Pontianak, Jumat malam (8/6). Di dampingi pejabat utama Polda Kalbar dan Kapolresta Pontianak, Didi mengecek kesiapan pengamanan dan pelayanan polisi. Sekaligus melihat langsung kondisi pelabuhan yang mulai penuh dengan penumpang yang akan mudik.
Kapolda juga sempat berdialog dengan sejumlah penumpang yang ada dipelabuhan Dwikora Pontianak.”Kita dapat saksikan bersama, keadaan kondusif, Insya Allah mudik tahun ini berjalan dengan aman dan lancar” pungkas Kapolda saat diwawancara.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi