eQuator – Bandung-RK. Menjelang diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015, maka seluruh pelaku ekonomi di Indonesia harus mempersiapkan diri. Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak terlepas dari dampak positif dan manfaat dari diberlakukannya perdagangan bebas diwilayah regional Asia Tenggara.
“Dengan diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean, produk kita harus siap bersaing, karena dengan diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean, ada lima kebebasan yang harus kita antisipasi,” kata Anton Bustomi, Kepala Dinas Koperasi, dan UKM Propinsi Jawa Barat, ketika membuka pameran pariwisata, investasi, perdagangan, kerajinan dan seni budaya di Mall Festival city link, Bandung.
Sementara, Januaransah Basuki, Direktur PT Aaliyah Citra Pradana menjelaskan, tujuan pameran dilakukan dalam upaya meningkatkan pencitraan negara Indonesia sebagai negara yang mempunyai destinasi pariwisata yang indah, aman, nyaman dan eksotik untuk dikunjungi bagi wisman dan wisatawan nusantara.
Demikian juga sebagai sarana mempromosikan produk atau jasa unggulan daerah sehingga menciptakan lapangan pekerjaan, peluang investasi dan peluang usaha lainnya. Tak kalah penting adalah, memberdayakan pelaku bisnis dalam kegiatan ekonomi global, regional, dan lokal yang berbasiskan pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan koperasi.
Demikian juga, direct selling antara seller dan buyer sehingga menjadikan iklim perdagangan yang kondusif bagi produk unggulan daerah. Pemkab Ketapang juga ambil bagian dalam pameran di Bandung ini. Promosi parawisata, investasi, maupun produk unggulan daerah sudah dilakukan diantaranya di Palembang,Jakarta,Surabaya, Batam, yokyakarta. Maka, untuk pertama kalinya, potensi Ketapang dipromosikan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Ternyata adanya pameran di Bandung mampu menarik keingin tahuan masyarakat Jawa Barat akan Kabupaten Ketapang. Termasuk, salah satu warga Bandung yang pernah tinggal di Ketapang, merasa diingatkan akan tempat yang cukup lama ia bertugas ikut suaminya di Ketapang. Amplang, jenurai, ale-ale menjadi pengobat rindu akan kenangan sewaktu di
Ketapang.
Kepala Bagian Perekonomian, Dra.C. Enny A, menjelaskan dengan keikut sertaan Kabupaten Ketapang dalam pameran pariwisata, investasi, perdagangan, kerajinan dan seni budaya di Bandung, diharapkan dapat meningkatkan daya saing potensi yang ada di Kabupaten Ketapang. Apa yang disampaikan oleh bapak Anton Bustomi, Kepala dinas Koperasi, UKM Jawa Barat, dalam pembukaan pameran sangat tepat sekali.
Terhadap lima hal yang perlu diantisipasi dalam Masyarakar Ekonomi Asean (MEA) sehingga menjadi dampak positip dalam meningkatkan pariwisata, perdagangan, investasi, kerajinan dan seni budaya di daerah. Jika dalam MEA 2015 yang tidak lama lagi diterapkan akan adanya bebas investasi, dapat mendorong arus investasi dari luar masuk ke dalam negeri yang akan menciptakan multiplier effect dalam berbagai sektor khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi.
Begitu juga adanya pasar bebas akan membuat kemudahan dalam hal pembentukan joint venture (kerjasama) ehingga akses terhadap bahan produksi semakin mudah. MEA yang juga berdampak pada bebas tenaga kerja. Karena itu, kita harus mampu mempersiapkan tenaga kerja yang
siap pakai dan terbukanya peluang tenaga kerja siap pakai dari kita untuk bekerja di wilayah ASEAN.
Tak kalah penting adalah bebas teknologi, dapat menciptakan transfer teknologi dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang yang ada diwilayah Asia Tenggara.
“Kita harus mampu menangkap dampak positip dari diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean, karena itu kita harus siap menghadapi pasar bebas tersebut dengan meningkatkan daya saing produk kita,” kata Kabag Perekonomian Setda Ketapang.
Laporan: Jaidi Chandra
Editor: Kiram Akbar