Terampil Membuat Miniatur Kapal Perang

*Palaksa Bekali Prajurit TNI AL yang Hampir Pensiun

Palaksa Lanal Tegal menunjukkan miniatur KRI dari tangan terampilnya.

eQuator.co.id – Perwira Pelaksana (Palaksa) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Mayor Laut (P) Bambang Budiono ternyata memiliki tangan yang terampil. Ya, dia mampu membuat berbagai miniatur Kapal Republik Indonesia (KRI).

Agar lebih bermanfaat, keahlian Bambang tersebut juga ditularkan kepada para prajurit TNI AL yang hampir memasuki masa pensiun. Seperti apa?

LAPORAN: DEDE NADIYANAH

BERAWAL dari keinginan Komadan Lanal Tegal memberikan kenang-kenangan yang unik dan elegan kepada anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Bambang berinisiatif untuk membuat miniatur KRI dengan bahan dasar fiber.

“Saya belajar otodidak dari Youtube sekitar awal Oktober 2015 lalu,” katanya, Rabu (17/2).

Dia menceritakan, setiap pembuatan satu unit miniatur KRI bisa diselesaikan antara 3 hingga 4 hari.

Proses yang paling rumit adalah saat pencetakan bentuk dasar kapal pada silikon, kemudian pemasangan pernak-pernik miniatur. Sejauh ini pihaknya sudah memproduksi 20 unit miniatur KRI. Jenisnya antara lain KRI Diponegoro yang merupakan kapal pertama dari korvet kelas SIGMA milik TNI AL.

“KRI Diponegoro dibuat oleh galangan kapal milik Belanda,” jelas Pria kelahiran Bojonegoro, 4 Juni 1979.

Fungsi KRI Diponegoro sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Pihaknya mengungkapkan, saat ini sedang menggarap kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) atau KRI Makassar Class.

Selain sebagai kapal tempur,fungsi utama KRI ini dalam Operasi Amfibi adalah untuk mengangkut pasukan beserta seluruh perlengkapan dan kendaraan.

“Baru selesai pencetakan,” ujarnya yang tinggal di Rumah Dinas Perwira Jalan Ternate Nomor 3A, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat.

Sudah banyak pesanan miniatur, namun karena terkendala kemampuan produksi dan khususnya waktu maka belum bisa dipenuhi. Terlebih lagi miniatur KRI dibuat untuk mengisi waktu luang saja.

Keahlian Bambang itu juga ditularkan kepada para prajurit TNI AL yang hampir masuk masa pensiun. Terdapat 4 orang yang saat ini dilatih dan turut membantu pembuatan miniatur KRI Tersebut. Harapannya dapat bermanfaat dan menjadi bekal bagi para prajurit supaya dapat mengembangkan potensi yang dimiliki agar tetap produktif.

Bambang menambahkan, selain membuat miniatur, dia juga memiliki hobi memodifikasi motor klasik. (dya/wan)