eQuator – Jakarta-RK. Pemerintah menargetkan memperbanyak lokalisasi produksi dan pengembangan industri komponen otomotif di dalam negeri. Ini agar ketergantungan Indonesia ke impor berkurang sedikit demi sedikit.
“Industri komponen di dalam negeri harus kuat sehingga tidak akan banyak impor, menaikkan nilai tambah dan menggerakkan penghiliran industri bahan baku,” ujar Menteri Perindustrian, Sabtu (5/12).
Hal tersebut, lanjutnya, dapat mendorong peta jalan industri otomotif nasional, yang menargetkan produksi mobil sebanyak 2,5 juta unit pada 2020.
Berdasarkan data Kemenperin, tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 1,3 juta orang, di mana telah terserap pada industri perakitan, industri komponen, perbengkelan dan jaringan purna jual.
“Dengan masuknya produsen otomotif Tiongkok ke Indonesia, makin meramaikan industri kendaraan,” ujarnya.
Menurut Menteri Saleh, salah satu tantangan yang tengah dihadapi oleh produsen otomotif Tiongkok adalah meningkatkan kualitas produksi mereka agar bisa diterima seluruh negara.
“Kualitas dan merek selama ini masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh mereka ketika bersaing dengan merek yang sudah mapan,” ulasnya.
Selama ini produk otomotif di Indonesia disesaki oleh produk asal Jepang, Korea Selatan, Eropa dan AS. Kehadiran mobil Tiongkok, diharapkan meramaikan industri kendaraan. (jpnn)