Tahun Ini, Ribuan Anak di Batam Bakal Tak Tertampung di Sekolah Negeri

eQuator.co.id – BATAM-RK. Sekretaris Disdik Kota Batam Andi Agung mengatakan usia masuk sekolah baik di tingkat sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) melebih daya tampung yang dimiliki sekolah negeri saat ini.

Dampaknya, ribuan anak bakal tidak bisa ditampung di sekolah negeri tahun ajaran 2019-2020 ini. Dia menyebutkan berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Batam, usia 5-7 tahun sebanyak 21 ribu anak, ditambah mereka yang duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) sebanyak enam ribu anak.

“Jadi total yang siap masuk dan melanjutkan pendidikan ke SD ada 27 ribu anak,” ujarnya, kemarin.

Sedangkan jumlah anak yang lulus SD tahun ini berjumlah 23.438 murid. Artinya terdapat sekitar empat ribu lebih siswa yang belum bisa tertampung di sekolah negeri.

Begitu juga dengan daya tampung SMP. Saat ini, total siswa yang akan menyelesaikan pendidikan mereka di bangku SMP sebanyak 16.901 siswa.

“Maka ada sekitar lima ribu siswa yang tidak tertampung, jika melihat perbandingan jumlah siswa yang lulus tahun ini,” terangnya.

Andi mengakui permasalahan daya tampung menjadi kendala pertama dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Meskipun begitu, pihaknya sudah memikirkan solusi dari permasalahan ini. Yakni, ada dua langkah yang dilakukan, yaitu menambah ruang kelas baru (RKB) dan membangun sekolah baru.

Tahun 2017 lalu Disdik membangun sedikitnya 60 RKB, sedangkan tahun 2018 meningkat menjadi 94 RKB, serta dua sekolah baru yaitu SMPN 56 dan 57 Batam. Kemudian, tahun 2019 ini terdapat 45 RKB dan SMPN 59 di Kampung Bagan.

“Ini merupakan upaya mengantisipasi membeludaknya PPDB nanti, khususnya di sekolah negeri. Ini dipersiapkan untuk menampung siswa baru,” jelasnya.

Dia menyebutkan setiap tahun pertumbuhan peserta didik naik 20 persen. Sehingga setiap PPDB berlangsung selalu terjadi kekurangan daya tampung.

Solusi lain yang ditawarkan Disdik Batam adalah bagi siswa yang tidak memenuhi syarat untuk diterima di sekolah negeri bisa melanjutkan ke sekolah swasta. “Ini alternatif lainnya. Kalau semua masuk ke negeri sudah pasti tidak bisa tertampung. Masih ada sekolah swasta,” sebutnya.

Andi menambahkan, saat ini Disdik masih terus berusaha agar seluruh anak bisa mendapatkan pendidikan. Jangan sampai karena tidak diterima di sekolah negeri, lalu mereka memutuskan untuk tidak bersekolah. Untuk itu, sambungnya, sekolah dua sif masih menjadi solusi hingga saat ini.

“Siswa harus dibagi menjadi dua sesi, yaitu pagi dan siang. Kalau orang tua tidak keberatan. Sebab kalau hanya satu sesi bisa banyak siswa tak tertampung di sekolah negeri,” ujarnya. (Jawa Pos/JPG)