Pengurus Sekolah Adat Dayak Kantu’ Dikukuhkan

Pukul Gong. Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero ketika mengukuhkan pengurus sekolah adat Dayak Kantu' di Desa Sungai Uluk Kecamatan Putussibau Selatan, Sabtu sore (17/7). Andreas-RK.

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L.  Ain Pamero secara resmi mengukuhkan pengurus sekolah Adat Dayak Kantu’ di rumah betang Patih Muandang Desa Sungai Uluk, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu,  Sabtu sore (27/7) .

Rumah betang Patih Muandang akan dijadikan sebagai fasilitas proses belajar mengajar sekolah Adat Dayak Kantu’.

Mengukuhkan  sekolah adat itu, Anton Pamero didampingi istrinya, Ny. Silvia Anton Pamero. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi yang juga Sekretaris DAD Kapuas Hulu, kemudian Yohanes Telajan pengurus DAD Kapuas Hulu.

Selain itu hadir juga Dandim 1206/Psb, Danramil Kota, Camat Putussibau Selatan,  Kapolsek Putussibau Selatan,  dan tamu undangan lainnya.

Anton Pamero menyambut baik rencana pendirian sekolah adat tersebut. Untuk itu, ia  meminta pengurus sekolah serta menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait.

“Atas nama pemda saya mengucapkan selamat kepada suku Dayak Kantu’ barangkali ini satu-satunya sekolah adat di Kapuas Hulu. Bahkan di Kalbar, maka ini harus dilakukan secara serius,” ujar Anton Pamero.

Lanjut Anton Pamero, dengan adanya sekolah adat tersebut tentu membawa dampak positif bagi pengetahuan generasi muda saat ini. Oleh karenanya, semua unsur yang terlibat dalam pendirian sekolah adat itu selalu kompak dalam merumuskan setiap rencana kegiatan, sehingga aktivitas belajar mengajar berjalan dengan baik.

“Saya sangat mengharapkan kepada anak-anak muda kita bisa menggali lebih jauh tentang seni budaya yang barangkali mulai dilupakan,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Anton Pamero mengajak semua pihak mendukung keberadaan sekolah adat itu. “Kalau kita punya tekad pasti bisa, kemudian yang berkaitan dengan dana desa supaya diperhatikan benar-benar. Maka kita mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh pengurus sekolah adat ini,” tambahnya.

Menurut Anton Pamero, dari segi sarana dan prasarana dalam mendirikan sekolah adat ini tidak ada peraoalan, karena sudah ada rumah betang di Sungai Uluk. “Apalagi betang itu juga informasinya dijadikan BUMDes, tentu ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat,” ucapnya.

Kepada para orang tua,  Anton Pamero meminta  agar terus mendorong anak-anaknya untuk mengikuti hal-hal positif, seperti belajar seni budaya melalui sekolah adat itu nantinya.  “Sekarang banyak godaan dan cobaan, jangan kita mudah terjebak. Lakukan yang terbaik untuk keluarga bangsa dan negara,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutannya  Kepala Desa Sungai Uluk, Marsensiana Erni menyampaikan bahwa, tujuan didirikannya sekolah adat tersebut untuk menggali dan meneguhkan kembali seni budaya Dayak Kantu’ yang ada. “Kita sebagai tuan rumah pendirian sekolah adat ini. Sekolah adat ini adalah merupakan gabungan desa-desa Suku Kantu’ yang ada di Kapuas Hulu,” jelas Erni.

Dengan adanya sekolah adat tersebut,  Erni berharap pelestarian seni budaya terus terjaga. Karena ada beberapa seni budaya yang mulai dilupakan.

Di sekolah adat itu, kata Erni,  materi pembelajaran lebih dominan praktek tentang seni budaya dan tradisi. Dengan tim pengajar dari orang-orang tua yang paham tentang seni budaya itu sendiri.  “Pelaksanaan sekolah adat ini akan dimulai tahun 2020. Untuk itu mohon dukungan kita semua supaya sekolah adat ini bisa berjalan sebagai mana mestinya,” pinta Erni.

Erni menjelaskan, khusus untuk fasilitas gedung belajar, pihaknya sudah siap karena ada bangunan rumah adat yang sudah diresmikan penggunaannya oleh Bupati Kapuas Hulu beberapa bulan lalu.  “Rumah adat inilah sebagai tempat sekolah adat nanti. Selain itu rumah adat Suku Kantu’ di Sungai Uluk ini juga kita jadikan BUMDes,” ujarnya.

Erni menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung berdirinya sekolah adat tersebut. “Terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang sudah bersedia hadir dalam acara pengukuhan pengurus sekolah adat ini,” tutup Erni.  (dRe)