Sutina Janji Perkuat Kerjasama Anggota

Pimpin IBI Landak (Lagi)

foto bersama ketua dan pengurus IBI kabupaten Landak setelah Muscab. Antonius

eQuator – Ngabang-RK. Sutisna Purnamasari kembali terpilih sebagai Ikatan Bidan Indonesia (IBI) kabupaten Landak periode 2013-2018 dalam musyawarah cabang (Muscab) ke-3 yang digelar 1-2 Desember 20015, di aula Kantor Bupati Landak, Rabu (2/12).
Sebelum di laksanakan sidang pleno organisasi muscab IBI kabupaten Landak, para bidan ini juga menampilkan berbagai yel-yel bidan dengan bermacam variasi. Dan juga menampilkan hiburan berupa gerakan lucu sambil menyanyi untuk memacu semangat kinerja bidan.
Terpilih sebagai Ketua IBI Landak, Sutina Purnamasari berjanji meningkatkan kerjasama antar sesama anggota IBI. IBI merupakan satu-satunya wadah untuk menghimpun seluruh anggota bidan dalam pelaksanaan dan fungsinya, sebagai salah satu kekuatan sosial dalam mempersatukan diri setiap anggota.
“Tujuannya untuk menggalang perempuan dan pihak yang terkait untuk mencapai visi-misi dalam membina dan mengayomi anggota serta mengembangkan dan menigkatkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan terutama dalam profesi kebidanan,” kata Sutina.
Bidan juga berperan dalam pembangunan, terutama dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak. “Jumlah anggota IBI kabupaten Landak, sekarang berjumah 254 orang. Yang di tugaskan di kabupaten Landak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Landak, Magdalena Nuraini Sitinjak menegaskan, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi keberhasilan bangsa.

Untuk itu pembangunan kesehatan diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesenanbungan.
“Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” katanya.
Menurutnya pembangunan kesehatan juga dilakukan dengan melaksanakan kerjasama dan pemberdayaan masyarakat khususnya pelaksanaan program kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak balita.
“Upaya mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dibutuhkan proses perencanaan yang baik. Untuk itu di perlukan pedoman perencanaan berbasis buti sederhana, prakstis, sistematid komprehensif dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan,” terangnya.

 

Reporter: Antonius/PK
Editor: Kiram Akbar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.