eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Prajurit Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti telah melaksanakan tugas operasi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia – Papua Nugini di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Penyambutan kembali berlangsung haru di lapangan markas Yonof 644/Wls, Rabu (12/12).
Sebanyak 450 personel Yonif RK 644/Wls yang bertugas sebagai Satgas Pantas RI – PNG ini dipimpin langsung oleh Danyonif RK 644/Wls, Letkol Inf I Gede Setiawan. Di perbatasan RI-PNG, Satgas Pamtas ini bertugas selama 9 bulan.
“Pasukan TNI ini merupakan kebanggaan masyarakat Kapuas Hulu, karena Rider Khusus 644 Walet Sakti ini telah berhasil menjalankan tugas dengan baik. Keberhasilan tentunya tak terlepas dari dukungan keluarga maupun lainnya,” tutur Bupati Kapuas Hulu AM Nasir yang ikut menyambut Danyonif RK 644/Wls beserta prajuritnya.
Bupati berharap, apa yang telah dilakukan Yonif RK 644/Wls selama bertugas di perbatasan RI-PNG membawa manfaat. Untuk menjalankan tugas di Kapuas Hulu.
Sementara itu, Danyonif RK 644/WLS, Letkol Inf I Gede Setiawan mengatakan, banyak pengalaman berharga yang didapat saat bertugas di perbatasan RI-PNG.
“Karakter masyarakat di sana dengan di sini berbeda, banyak hal yang harus kita bantu, mulai dari pendidikan, kesehatan maupun pembangunan,” katanya.
Gede menjelaskan, selama bertugas di Perbatasan RI-PNG, pihaknya banyak meraih prestasi. Diantaranya berhasil menemukan ladang ganja, miras, motor curian dan menyadarkan masyarakat agar menyerahkan senjata api. “Dalam menjaga NKRI, masyarakat di sana rasa nasionalismenya cukup tinggi,” ujarnya.
Apalagi kata Gede, pembangunan wilayah timur Indonesia tersebut cukup baik. Sehingga meningkatkan rasa nasionalismenya. “Begitu juga soal patok batas di sana, hingga hari ini masih terjaga sangat baik,” ucap Danyon.
Sementara itu, Komandan Brigrif 19/Khatulistiwa, Kolonel Infanteri Fredy Sianturi mengatakan, untuk Satgas Pamtas di perbatasan RI-PNG, Yonif RK 644/Wls berjumlah 450 personel. Semuanya kembali pulang dengan selamat. “Mereka bertugas kurang lebih 10 bulan, alhamdullilah mereka yang berangkat sebelumnya kembali dengan jumlah yang sama dalam keadaan sehat,” katanya.
Menurut Sianturi, selama Yonif RK 644 WLS bertugas di Papua, banyak prestasi yang diraih.
“Dengan pendekatan yang mereka lakukan ke masyarakat, membuat masyarakat dengan kesadaran sendiri menyerahkan senjata. Kemudian ada menemukan ladang ganja,” pungkasnya.
Laporan: Andreas
Editor: Arman Hairiadi