eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Dayak Kalbar periode 2018-2023 dikukuhkan. Pelantikan sekaligus Deklarasi Pemilu 2019 Damai dan Seminar itu, berlangsung di Rumah Radakng, Pontianak Kota, Sabtu (8/12) malam.
Kegiatan dengan tema ‘Peran Pemuda Dayak Membangun Kalimantan Barat’ ini turut dihadiri kurang lebih 150 orang. Sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Pemuda Dayak Kalbar
Hendra Darwilias, Waketum Adrianus, Sekum Erwin, Sekretaris I Ewaldus Donorian Sukardi, Sekretaris II Rico Imanuel, Bendahara Umum Teofelus Boni, dan Kesekretariatan Apriadi Salianus. Sedangkan Kabid Organisasi dan Kadernisasi Srilianus Lino, Kabid Pengengembangan Minat dan Bakat Kaleb Evelensi, Kabid Informatika dan Teknologi (IT) Fransiskus Agnes Ranubaya, Kabid Kewirausahaan Leni SM, Kabid Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan Septian Matius, Kabid Pertahanan dan Keamanan Markus Pay, Kabid Kerohanian Kurnianto Rindang, dan Kabid Politik Stevanus Paras Agung.
Kepengurusan ini dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Ketum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar Jakius Sinyor. Disaksikan Bupati Bengkayang Suyadman Gidot yang juga sebagai Pembina Pengurus Pemuda Dayak, mantan Kadis Dikbud Kalbar Alexius Akim serta Pengurus DAD Kalbar lainnya.
Dalam sambutannya, Ketum DPP Pemuda Dayak Kalbar Hendra Darwilias mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini. Dengan terbentuknya organisasi Pemuda Dayak, kata dia, maka telah terjalin hubungan komunikasi yang baik dengan sesama Pemuda Dayak.
Dengan organisasi Pemuda Dayak, juga dapat memunculkan pemimpin Dayak kedepannya yang tunduk kepada Pancasila dan UUD 1945, sebagai agen perubahan dalam pembangunan.
“Saya mengharapkan kepada Pemuda Dayak agar bersama menjadi agen perubahan dan bisa memberikan solusi terhadap ketimpangan sosial. Saya bersyukur para tokoh mendukung acara pelantikan dan berkomitmen mendukung kegiatan Pemuda Dayak,” ucapnya.
Kepercayaan para senior di DAD Kalbar kata dia, harus dijaga dengan cara berkerja keras dalam menjalankan organisasi. Ia juga mengajak agar semua Pemuda Dayak dapat bekerja sama, saling bahu-membahu dalam membangun generasi Dayak yang maju.
Lalu, saat diwawancarai sejumlah wartawan usai kegiatan, Hendra menegaskan, tujuan dibentuknya DPP Pemuda Dayak Kalbar untuk menyatukan Pemuda-pemuda Dayak tingkat kabupaten/kota yang sudah lama terbentuk.
“Sebenarnya Pemuda Dayak tingkat kabupaten/kota sudah lama terbentuk. Yang menjadi kesalahan dan keterlambatan pembentukan tingkat provinsi, kami akui,” tuturnya.
“Jadi, saat Musyawarah Pemuda Dayak I, pada 8 Juli 2018, kami sepakat dari Pemuda Dayak 14 kabupaten kota untuk membentuk sebuah lembaga yang kami namakan Pemuda Dayak Kalimantan Barat,” sambung Hendra.
Setelah pelantikan ini, pihaknya nanti akan melakukan audiensi ke Forkopimda dan berkunjung ke organisasi-oraganisasi kepemudaan lainnya yang ada di Kalbar. “Kami berkomitmen akan menjaga keamanan dan ketertiban Kalbar,” katanya.
Kemudian, yang menjadi perhatian khusus Pemuda Dayak Kalbar, sambung Hendra, lebih menekankan kepada kaderisasi. Artinya berusaha mencetak pemuda-pemuda Dayak yang kedepannya bisa bersaing di segala lini. “Baik di bidang pemerintahan, ekonomi sosial dan budaya yang ada di Kalbar, bahkan politik di tingkat nasional,” kata dia.
Bicara soal politik 2019 ini, dimana Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif, Hendra menyatakan komitmennya akan bersikap independen. “Kami komitmen, bahwa Pemuda Dayak Kalbar adalah sebuah lembaga yang independen. Tidak berpihak kepada siapa pun,” tegasnya.
Selaku Ketum, Hendra juga memberikan kesempatan kepada pengurus maupun pemuda-pemuda Dayak untuk menentukan pilihan masing-masing. Karena pengurus inti Pemuda Dayak Kalbar sudah bersepakat bahwa siapa pun berhak menentukan pilihannya masing-masing.
“Kami tidak memberikan arahan dan tidak memaksakan untuk memilih siapa pun. Saya sendiri juga berhak memilih, tapi tidak akan membawa lembaga (mencampuradukkan, red),” tegasnya lagi.
Usai pelantikan, semua peserta yang hadir membacakan ‘Deklarasi Pemilu 2019 Damai’. Isinya ‘Kami Pemuda Dayak Kalimantan Barat siap menyukseskan Pemilihan Umum 2019 yang aman, damai dan bermartabat di Indonesia dan khususnya di Kalimantan Barat, merdeka!’.
Di tempat yang sama, perwakilan Pembina Pemuda Dayak, Suyadman Gidot turut mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menyiapkan acara tersebut sehingga terselenggara dengan baik. “Sungguh luar biasa, saya sangat mengapresiasi. Silakan lakukan apa yang menurut pemuda itu baik namun harus sesuai aturan yang berlaku,” ucapnya.
Ketum DAD Kalbar Jakius Sinyor juga menyampaikan selamat kepada pengurus yang dilantik dan selamat bertugas. Jangan mudah menyerah dengan masalah-masalah yang ada, khususnya masalah finansial. “Tapi kita harus tetap semangat. Saya minta apa yang menjadi tanggung jawab organisasi harus selalu dikoordinasikan kepada DAD Kalbar yang sebagai organisasi induk,” ujarnya.
Dia juga minta pengurus bekerja dengan ketulusan hati. Karena organisasi ini merupakan organisasi sosial dan bekerjalah dengan ikhlas. Kerjalah dengan fokus sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dengan tujuan dan harapan membawa bangsa Dayak maju membangun daerah. “Berubahlah menjadi sempurna walaupun hal itu berat dan berhentilah menuntut dan mencari sesuatu yang lebih,” pesannya.
Yang tak kalah penting, Pemuda Dayak agar selalu koordinasi dan komunikasi baik dengan DAD Kalbar serta organisasi lain. “Harapan saya program organisasi yang ada kita laksanakan dengan aturan yang ada, masalah finansial yang ada akan perlahan kita selesaikan, untuk setiap kegiatan kita manfaatkan yang seperti Rumah Betang walaupun lokasi tersebut masih milik pemerintah,” ucapnya.
Dalam dunia politik, ia juga berpesan agar dapat ikut serta bersama pemerintah menjaga keamanan dalam Pemilu. Jangan mudah terpancing hoaks alias berita bohong.
“Saya selaku Ketua Umum DAD Kalbar menganggap ini suatu prestasi bagi Pemuda Dayak dan mengharapkan agar tidak terkotak-kotak per wilayah. Mari berpikir dari sekarang rencana lima tahun ke depan bagaimana mengatur strategi dan supaya kita tetap optimis,” katanya.
Dalam sesi wawancara, Jakius juga menegaskan bahwa kegiatan yang terlaksana hingga pukul 21.45 Wib itu tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik atau Pemilu 2019. Mengingat status dirinya dan tamu undangan lain yang hadir pada malam itu juga sebagai calon legislatif.
“Saya tidak mau berpolitik di sini. Saya bisa membatasi dimana saya pengurus DAD, dimana saya caleg. Saya tidak mencampuradukkan itu. Makanya pidato saya tadi umum-umum saja. Saya malah memberikan motivasi kepada mereka,” tegasnya.
Sebagai ketua organisasi induk, nantinya ia justru akan memberikan pendidikan politik kepada sayap yang baru terbentuk ini. “Kalau mereka mau mengadakan pendidikan politik, saya rasa itu mereka belajar dengan senior mereka,” katanya.
Sebagai Ketum DAD Kalbar, Jakius memastikan tidak ada yang mengarahkan sikap politik Pemuda Dayak. Mengingat kembali bahwa saat ini kaum milenial sedang menjadi rebutan kandidat politik.
“Saya rasa yang memilih itukan mereka. Siapa pun dia, yang dilihat itu figurnya. Makanya saya minta tadi, mereka betul-betul bagaimana melaksanakan program kerjanya. Kalau pun. Kita tidak mengarahkan mereka,” pungkasnya.
Laporan: Ocsya Ade CP
Editor: Arman Hairiadi