Siap Bangun 508 Unit Keramba Kepiting

PENANDATANGANAN. Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus menghadiri Penandatanganan Kerja Sama dan Workshop Pembangunan Pembenihan Kepiting Bakau Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar, Selasa (22/1). Syamsul Arifin-RK

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengapresiasi kerja sama Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara dengan Sahabat Masyarakat Pantai (SAMPAN) Kalimantan Barat terkait pembangunan pembenihan kepiting bakau budidaya di Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya.

Menurut Hermanus, kerja sama yang tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani di Hotel Ibis Pontianak, Selasa (22/1), menjadi landasan untuk segera melaksanakan program pengembangan budidaya kepiting bakau di Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar.

Ia mengungkapkan, Hutan Desa Bentang Pesisir telah beberapa tahun yang lalu ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

“Ada 10 desa yang tergabung dalam Bentang Pesisir Padang Tikar. Nah, tindak lanjut dari itu, inilah yang dilakukan bagaimana keseriusan pemerintah pusat dan daerah untuk dapat memanfaatkan berbagai macam potensi di hutan desa di Kubu Raya, khususnya di Bentang Pesisir Padang Tikar. Terutama untuk bisa mengembangkan budidaya kepiting bakau,” terang Hermanus saat menghadiri Penandatanganan Kerja Sama dan Workshop Pembangunan Pembenihan Kepiting Bakau Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar, Selasa (22/1).

Hermanus mengatakan budidaya kepiting bakau sangat potensial dan menjanjikan. Namun produksi bibit alam tidak akan mampu memenuhi kebutuhan bibit. Sehingga pembibitan kepiting mutlak diperlukan.

Karena itu, melalui kerja sama pembangunan pembenihan kepiting bakau budidaya di Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar, diharapkan ke depan dapat diperoleh benih-benih kepiting bakau dalam jumlah yang besar.

Ia menerangkan, saat ini masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Silvofishery Kepiting Bakau dengan difasilitasi SAMPAN telah berhasil memperoleh bantuan modal dari BLU Pusat Pembiayaan Produksi Kehutanan Kementerian LHK dalam bentuk kredit lunak untuk pengembangan budidaya. Nilainya mencapai Rp 19 miliar untuk tahap satu.

“Terdapat total 508 unit keramba silvofishery yang akan dibangun. Dengan rincian 1 orang 4 unit keramba. Dengan total kebutuhan bibit sebesar 107 ton per bulan. Maka dengan kebutuhan bibit demikian, produksi bibit alam memang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan bibit. Alhasil pembibitan kepiting menjadi mutlak dan diperlukan,” tuturnya.

Hermanus menegaskan, potensi-potensi di hutan desa wajib dioptimalkan. Jadi masyarakat tidak hanya diminta menjaga dan melestarikan hutan, namun juga bagaimana keberadaan hutan desa memberikan manfaat bagi warga.

Dia menambahkan, atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengapresiasi kiprah SAMPAN dan sejumlah mitra jaringan lainnya yang telah berkontribusi memajukan pengembangan Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar.

“Kita sepakat untuk menjaga hutan desa. Kawasan ini adalah habitat tumbuh kembangnya kepiting, udang, bekantan, dan sebagainya. Karena itu, selain dijaga juga ada langkah konkret untuk bagaimana

membina dan mensejahterakan masyarakat. Apresiasi untuk pihak SAMPAN yang sudah perhatian pada pemberdayaan masyarakat berdasarkan potensi yang ada,” ucapnya.

Direktur SAMPAN Kalimantan Barat, Dede Purwansyah mengatakan, upaya fasilitasi masyarakat di Bentang Pesisir Padang Tikar untuk produktivitas kepiting bakau telah dilakukan pihaknya sejak 2017 lalu.

Ia menyebut pengembangan melalui sistem budidaya silvofishery merupakan salah satu program strategis untuk pengembangan Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar periode 2018-2028.

Menurutnya, pengembangan mempunyai tiga tujuan utama. “Pertama, mengembangkan alternatif mata pencaharian masyarakat yang ramah lingkungan. Kedua, menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Bentang Pesisir Padang Tikar. Dan ketiga, menciptakan rantai produksi-distribusi kepiting bakau dari sektor budidaya kepiting yang ramah lingkungan,”

paparnya.

 

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe