Service Tamu Mahasiswi Digerebek

Masih Teler Dibawa ke Kantor Polisi

Oknum mahasiswi dan “tamunya” tertunduk malu di depan polisi. (rin/Sapos)

eQuator.co.id – SAMARINDA. Lampu di ruangan 306 salah satu karaoke keluarga di Samarinda Ulu gelap. Hentakan house musik mengalun keras. Lima orang, dua pria dan tiga cewek sedang asyik bergoyang saat polisi tiba. Mengetahui polisi datang, musik dimatikan dan lampu dinyalakan.

Terlihat wajah penghuni kamar karaoke langsung tegang. Mereka adalah Nita (21), Nina (20), Nisa (24), Sedi (30) dan Fadil (35). Nita dan Nita merupakan mahasiswi salah satu akademi kebidanan di Jalan AW Sjahranie. Keduanya sama-sama duduk di semester 4. sementara Nisa adalah wanita yang mengaku diundang untuk menemani nyanyi.

Sedangkan Sedi adalah residivis kasus jambret dan Fadil residivis kasus narkoba. Kelimanya digerebek anggota Satreskoba Polresta Samarinda, karena diduga menggelar pesta narkoba. Dari penggeledahan yang dilakukan, polisi menyita beberapa butir pil ineks. Beberapa diantaranya, pil ineks sudah sempat dipakai.

Saat polisi masuk Nina bahkan sudah terlanjur teler. Bahkan hingga dibawa ke mobil polisi pun Nina terlihat “fly”. “Saat dibawa ke mobil satu wanita (Nina, Red) teler berat,” ujar salah seorang polisi yang ikut melakukan penangkapan.

Polisi melakukan penggerebekan karena mendapat kabar, di salah satu ruang karaoke sedang berlangsung pesta narkoba. “Kami langsung melakukan penyelidikan. Dan ternyata kelimanya (Nita, Nina, Nisa, Sedi dan Fadil, Red) kami dapat dalam ruangan, kemudian saat digeledah ditemukan beberapa butir ineks,” tegas Kasat Reskoba Kompol Belny Warlansyah, melalui KBO Satreskoba Polresta Samarinda Ipda Syahrial Harahap.

Nina mengaku, dia dan Nita dihubungi seorang kenalannya berinisial Fa. Keduanya diminta datang ke ruangan karaoke. “Katanya diminta menemani nyanyi. Begitu tiba, saya dan teman (Nita, Red) langsung diajak ke kamar mandi. Di sana disuruh menenggak pil itu (Ineks, Red),” ungkap Nina.

Nina dan Nita dijanjikan akan diberi uang Rp 250 ribu sebagai upah. “Saya juga disuruh menelan pil itu, tapi tak saya telan. Saya kemudian dititipi dan disuruh menyimpal pil itu,” Nita menambahkan.

Sementara Nisa yang mengaku biasa mangkal di sejumlah kafe remang-remang juga diajak Fa. “Saya disuruh datang ke sana (ruang karaoke, Red). Belum tau hendak dikasih uang berapa nanti. Saat itu saya belum pakai ineks, tapi beberapa hari sebelumnya saya nyabu di kos,” terang Nisa.

Sedi dan Fadil mengaku tak mengenal tiga wanita yang menemani mereka saat itu. Kelimanya mengaku dijebak oleh Fa yang tiba-tiba menghilang saat polisi tiba.

“Sebenarnya iseng saja ke sana. Saya sudah punya suami dan anak satu. Menyesal juga kalau sudah begini,” tutur Nina.

Kini polisi sedang menelusuri asal usul ineks yang sudah disita sebagai barang bukti tersebut. “Kasusnya masih kami kembangkan. Kelimanya juga masih kami minta keterangan,” tandas Belny. (rin/oke)