Seni Budaya Satukan Rakyat dan TNI

Pecahkan Rekor Dunia MURI

KOLOSAL. Ribuan peserta tari kolosal Gemu Famire di apron utama Lanud Supadio Kubu Raya, Selasa (4/9) pagi. Penerangan Lanud for RK

eQuator.co.idSungai Raya-RK. Luar biasa. 6.341 prajurit dan masyarakat bersatu, Selasa (4/9) pagi. Menari Gemu Famire bareng di apron utama Lanud Supadio, Kubu Raya. Dan, pecahlah rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) menari Gemu Famire dengan peserta terbanyak.

Tiga matra TNI di Kota Pontianak dan sekitarnya bergabung. Dari Kodam XII/Tanjungpura, Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XII Pontianak, dan dari Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio. Personi Polri pun ikut serta. Juga dari masyarakat, mahasiswa, pelajar umum maupun SMA binaan TNI, turut terlibat.

Tampak hadir Danlanud Supadio Marsma Minggit Tribowo, Danlantamal XII/Pontianak Laksma Greg Agung WD, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen Achmad Supriyadi, dan Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono.

Pemecahan rekor ini serentak dilakukan se-Indonesia. Usai menari, para peserta bersama-sama menyaksikan video conference sambutan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang berada di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Panglima TNI mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu dan melestarikan seni budaya Indonesia.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen Achmad Supriyadi mengatakan, kegiatan tersebut tidak semata untuk memecahkan rekor saja. “Dengan budaya bisa bersatu, apalagi tentunya menghadapi event yang akan datang yaitu Pilpres dan Pileg, ini memerlukan kesatuan dan persatuan seluruh rakyat Indonesia, sehingga pelaksanaannya nanti dapat damai dan lancar,” jelas Pangdam kepada wartawan usai pemecahan rekor itu.

Achmad menyebut, tarian ini di seluruh Kalbar melibatkan 20.406 prajurit TNI. Tersebar di Pontianak, Singkawang, Ketapang, Sintang, Sanggau, dan Putusibau. Sedangkan di Kalteng sekitar 8.152 pesonil yang terlibat.

Ia menjelaskan, TNI melibatkan siswa-siswi SMA yang diharapkan dengan berkumpul, mereka bisa saling mengenal. TNI juga bertekad membina generasi muda ini.

“Mereka generasi muda, diharapkan tidak terpengaruh situasi tempat lain, misalnya ada perkelahian antarpelajar segala macam, jadi dengan kita ajak ke sini, tidak mudah terprovokasi dan meniru tempat lain,” papar Achmad.

Untuk HUT TNI yang ke 73 di Kalbar, Pangdam menuturkan, akan ada bakti sosial hingga ke daerah perbatasan. Ada perlombaan khusus untuk masyarakat.

“Kemudian puncak acaranya ada parade, defile di tempat ini (Lanud Supadio), pameran Alutsista yang ada di Kalbar, diharapkan masyarakat untuk menonton,” tutupnya.

Tarian Gemu Famire masal tersebut dikomando langsung dari Mabes TNI. Se-Indonesia, diikuti lebih dari 300 ribu peserta. Pemecahan rekor ini salah satunya dalam rangka peringatan HUT TNI.

“Kita sangat bersyukur kegiatan ini sukses dilaksanakan dengan sangat baik. Ini tentu berkat kerja sama semua pihak, terutama panitia yang sudah sangat maksimal,” ujar Danlanud Supadio, Marsma Minggit Tribowo.

Lanud Supadio, paparnya, menjadi tuan rumah. Persiapan pun sangat matang, oleh panitia gabungan TNI di Kota Pontianak. Itu sebabnya, tari Gemu Famire bisa dilakukan secara kolosal. Bisa semarak dan sangat meriah.

“Selain menyehatkan, kegiatan ini juga menunjukkan sinergisitas, kerja sama, dan soliditas TNI. TNI adalah bagian dari rakyat dan selalu mengabdi untuk negara,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, turut dipamerkan sejumlah alutsista TNI di Kalbar. Dan menjadi magnet tersendiri bagi peserta yang datang.

Lanud Supadio juga menghadirkan static show, seperti alutista utama: pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1. Juga terlihat pesawat Cassa, sejumlah helikopter, dan Panser Anoa dari Kodam XII/Tanjungpura.

Sejumlah siswa tidak sungkan naik ke panser itu, pun berswa foto dengan latar  pesawat tempur Hawk 100/200. Masyarakat disuguhkan pula atraksi terbang rendah formasi Hawk 100/200 yang mengundang decak kagum.

 

Laporan: Ambrosius Junius

Editor: Mohamad iQbaL