eQuator.co.id – Sintang-RK. Rutinitas belajar mengajar di SMK Negeri 1 Sintang dikejutkan dengan kedatangan satu lusin Anggota Komisi C DPRD Sintang, Rabu (2/3). Inspeksi Mendadak (Sidak) itu mendapat sambutan hangat.
“Terima kasih telah datang untuk melihat langsung keadaan sekolah kami ini,” kata Maria Victoria, Kepala SMK Negeri 1 Sintang ketika menyambut langsung kedatangan satu lusin legislator plus Ketua DPRD Sintang itu.
Dengan didampingi dewan guru, para Wakil Rakyat Sintang itu meninjau bangunan demi bangunan yang menampung hampir dua ribu siswa-siswi itu. Dari sekian banyak ruangan, didapi dua ruang kelas yang nampak retak, karena pondasinya turun.
Keretakan ruang kelas itu karena termakan usia. Mengingat bangunan SMK Negeri 1 Sintang ini dikerjakan pada 2008 silam secara swakelola menggunakan dana pemerintah pusat. “Ruang ini tidak lagi dipakai untuk proses belajar mengajar, melainkan untuk gudang. Karena kami tidak ada gudang,” kata Maria.
Dalam kesempatan tersebut, Maria juga menyampaikan beberapa kebutuhan SMK Negeri 1 Sintang. “Kami di sini masih kekurangan lahan untuk membangun ruangan untuk teori, kecuali kalau dibangun bertingkat,” ungkapnya.
Selain itu, SMK Negeri 1 Sintang juga kekurangan lahan parkir untuk kendaraan roda dua siswa-siswi. “Kami minta izin untuk menggunakan jalur hijau di depan sekolah untuk dijadikan lahan parkir. Tentunya akan dilakukan pengerasan terlebih dahulu,” ucap Maria.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Sintang, Tuah Mangasih mengaku siap membantu proses pengajuan penggunaan jalur hijau untuk dijadikan lahan parkir. “Kita sangat merespon apa yang disampaikan oleh kepala sekolah tadi tentang kekurangan lahan parkir,” katanya.
Kekurangan lahan parkir itu menjadi perhatian, lantaran selama ini anak-anak didik di SMK Negeri 1 itu memanfaatkan lapangan olahraganya untuk memarkir kendaraan bermotornya. “Oleh karena itu, kita minta SMK Negeri 1 membuat pengajuan, karena ini menyangkut beberapa instansi seperti Dinas PU, Dinas Perhubungan dan Dinas Tata Kota,” jelas Tuah.
Selain lahan untuk parkir, kata Tuah, rata-rata bangunan di SMK Negeri 1 ini sudah mentok sampai batas. Sehingga tidak memungkinkan untuk penambahan ruangan.
Jalan satu-satunya, tambah dia, mengusulkan kembali kepada pemerintah untuk pengadaan atau pembelian tanah, minimal satu hektar lagi. “Kita di DPRD siap memfasilitasi dan memperjuangkan apa yang sekolah perlukan. Karena ini menyangkut SDM Kabupaten Sintang pada umumnya,” jelas Tuah.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi