-ads-
Home Features Seharga Rp950 ribu, Simbol Selamat Bekerja dan Sindiran untuk Presiden

Seharga Rp950 ribu, Simbol Selamat Bekerja dan Sindiran untuk Presiden

Kisah di Balik Dua Sepeda yang Terpajang di Gedung KPK

KEMBALI AKTIF. Novel Baswedan, penyidik senior KPK, kembali aktif bekerja, Jumat (27/7). Sebuah sepeda baru menyertai kembalinya Novel. FEDRIK TARIGAN-JAWA POS
KEMBALI AKTIF. Novel Baswedan, penyidik senior KPK, kembali aktif bekerja, Jumat (27/7). Sebuah sepeda baru menyertai kembalinya Novel. FEDRIK TARIGAN-JAWA POS

eQuator.co.id – PENYIDIK senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendapat hadiah di hari pertamanya masuk kerja kemarin (27/7). Sebuah sepeda baru. Jenis BMX, warna hitam. Dan masih terbungkus plastik.

Sepeda tersebut merupakan simbol ucapan selamat bekerja dari Wadah Pegawai (WP) KPK kepada penyidik senior yang menjadi korban penyerangan air keras tahun lalu itu. Selain simbol selamat bekerja, sepeda tersebut merupakan sindiran bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat berkunjung ke daerah, Jokowi kerap memberikan hadiah bagi masyarakat yang berhasil menjawab pertanyaannya. Nah, hadiah sepeda yang dibawa WP KPK kemarin ditujukan bagi pihak yang bisa menjawab siapa penyerang Novel.

-ads-

”Saya sangat terharu karena mereka (teman-teman Novel, Red) sungguh-sungguh berani untuk berjuang. Itu suatu kebanggaan terbesar untuk saya,” kata Novel seraya terisak mendapat sambutan rekan-rekannya kemarin. Novel masuk kerja lagi setelah 16 bulan berkutat dengan pengobatan matanya.

Sepeda tersebut ditaruh di podium khusus di depan lobi gedung KPK. Sepeda yang dibeli di Pasar Rumput Jakarta Rp 950 ribu itu akan terus dipajang sampai pelaku penyerangan terhadap Novel 11 April tahun lalu ditemukan.

”Sepeda ini sebagai simbol bahwa kami tidak akan pernah berhenti mendukung pengungkapan kasus Novel,” tegas Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap.

Berapa lama sepeda dipajang kini bergantung Presiden Jokowi. Bila Jokowi segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF), sangat mungkin sepeda itu diturunkan dari lobi. Dan tidak jadi menjadi ”museum”.

”Rakyat ingin kasus Bang Novel dituntaskan,” tutur Yudi.

Selain WP, PP Pemuda Muhammadiyah kemarin sore juga menitipkan sepeda. Jadi, kini ada dua sepeda di lobi KPK. (Jawa Pos/JPG)

Exit mobile version