Savio International Bertekad Lahirkan Manusia Cerdas untuk Membangun Bangsa

Raziki Waldan: Pengusaha Jasa Diklat Wirausaha

Raziki Waldan

Sosok Raziki Waldan percaya bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil terjadi di muka bumi ini. Begitu pula dengan tekad pria kelahiran Mempawah, 28 Maret 1990 silam ini yang ingin menjadi pengusaha sukses tentunya bukan merupakan suatu keniscayaan.

Jatuh bangun dalam mengarungi dunia usaha sudah menjadi bagian perjalanan hidup Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kota Pontianak ini. Menurutnya, tekad dan proses yang dilakukannya selama ini tak lain guna memenuhi takdir Tuhan. Yakni menjadi pemimpin di muka bumi.

Lebih dari itu, lulusan sarjana pendidikan yang kini tengah menyelesaikan kuliah S2 di Magister Manajemen Universitas Tanjungpura Pontianak ini termotivasi menjadi pengusaha, karena ingin hidupnya bermanfaat bagi yang lain.

Adapun usaha yang dijalaninya kini bergerak di bidang jasa pelatihan kewirausahaan yang diberi nama Savio International. Savio International yang berkantor di Jalan Pulau We, Nomor 167 Pontianak ini didirikan sekitar dua tahun lalu. Setiap tahun, Savio International bekerja sama dengan segala pihak untuk melatih ratusan pengusaha baru ataupun calon pengusaha untuk membangun serta mengembangkan usaha mereka.

Lebih lanjut seperti apa usaha yang dijalankan Raziki Waldan ini. Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;

+Apa tujuan Anda medirikan Savio International?

-Savio diambil sari bahasa latin yang artinya cerdas dan bijaksana. Seperti namanya, kami berharap Savio menjadi lembaga yang dapat menghasilkan output manusia-manusia cerdas dan bijaksana untuk membangun bangsa.

+Apa motivasi Anda terjun ke dunia usaha?

-Motivasi saya yang pertama, karena Tuhan menakdirkan kita untuk menjadi pemimpin di dunia. Dengan menjadi pengusaha otomatis menjadi seorang pemimpin yang punya tanggung jawab besar dengan usaha yang dimiliki.

Kedua bahwa pengusaha secara tidak langsung adalah penggerak perekonomian bangsa. Ketiga, Indonesia adalah salah satu negara paling konsumtif di dunia. Banyak dari kita yang berfokus untuk hanya menjadi pemakai. Oleh karena itu, harusnya pemuda saat ini bisa memproduksi sesuatu dengan menjadi pengusaha.

Seperti halnya pengusaha lainnya, saya juga mengalami jatuh bangun dalam menjalani bisnis. Beberapa usaha pernah saya lakukan, mulai dari jualan kripik, capucino cincau dan lain-lain.

+Secara khusus kenapa Anda memilih usaha di bidang pendidikan dan latihan ini?

-Karena background pendidikan saya yang di bidang pendidikan secara otomatis membuat passion saya di bidang tersebut. Saya tergerak untuk bisa menjadi manusia bermanfaat dengan berbagi ilmu dengan orang lain.

+Apa fokus dan kelebihan pendidikan dan pembelajaran yang Anda tawarkan ini?

-Savio International adalah lembaga pelatihan yang menggunakan modul yang berasal dari beberapa modul pelatihan yang dikolaborasikan menjadi modul yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, trainer-trainer kami semuanya adalah pemuda yang mengubah image trainer yang biasanya adalah orang-orang yang tua.

+Berapa harga yang Anda kenakan kepada masing-masing peserta. Dan bagaimana caranya masyarakat yang ingin atau mau bergabung?

-Tergantung eventnya, jika kerjasama degan dinas pemerintahan, biasanya sudah ada standar tarif sesuai dengan aturan yang ditentukan. Untuk event sendiri tergantung dari jenis event yang kami gelar. Untuk info bisa dilihat di sosial media Savio International.

+Selama menjalani usaha ini, apa kira-kira kendala yang Anda dihadapi?

-Kesulitannya pada pola pikir masyarakat. Untuk masyarakat Kalbar biasanya masih senang dengan pelatihan yang gratisan sehingga untuk event pelatihan berkualitas yang berbayar lebih susah diminati. Saat ini kami punya tim yang bersal dari beberapa pemuda yang memiliki bakat sebagai trainer.

+Bagaimana Anda melihat prospek atau peluang ekonomi dari usaha yang dijalankan ini?

-Prospek jasa pelatihan untuk Kalbar, khususnya Pontianak sangatlah menjanjikan. Dikarenakan SDM yang harus dikembangkan masih sangat perlu dan jumlah kompetitor yang relatif sedikit. Karena biasanya kami memberikan training tentang wirausaha.

Dengan ini harapan saya pelatihan yang kami berikan bisa menetaskan wirausaha-wirausaha baru yang bisa bergerak bersama membangun perekonomian bangsa.

+Anda katanya dulu juga pernah gagal, seperti apa ceritanya?

-Jelas pernah. Bahkan mungkin untuk seorang pengusaha wajib gagal. Karena kegagalan adalah generator dalam mencapai kesuksesan. Saya pasti pernah gagal, bahkan hingga sekarang kegagalan selalu ada. Dulu saat pertama saya membuka usaha bimbel, awalnya usaha tersebut maju pesat. Namun tak sampai setahun langsung menurun dikarenakan manajemen yang berantakan. Namun saya tidak menyerah, saya berusaha memperbaikinya. Yakni mulai dari manajemen marketing, SDM, operasional hingga keuangan. Alhamdulillah usaha bimbel saya bisa bertahan hingga saat ini.

+Setelah menjalani usaha ini dan usaha bimbel. Apakah Anda berniat atau bercita-cita untuk membuka usaha di bidang lain. Atau mengembangkan usaha yang sudah ada sekarang ini?

-Saat ini cita-cita untuk membangun usaha lain memang belum, karena saya masih fokus mengembangkan usaha yang sudah dijalani, khususnya Savio International. Sesuai namanya, saya memiliki impian jika suatu saat nanti nama savio mencapai level international. Dengan konsumen dari berbagai negara di dunia. Meskipun itu bukan hal yang mudah, namun saya percaya bukan juga merupakan hal yang tidak mungkin diwujudkan.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe