eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sebanyak 4.534 peserta atau pelamar yang dinyatakan lulus administrasi pengadaan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berhak mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD). Yang akan berlangsung besok (29/10) di Gedung Politeknik Tonggak Equator (Polteq) Pontianak, Jalan Fatimah Pontianak.
“Mereka ini yang sudah memiliki kartu peserta ujian yang telah diverifikasi, maka berhak untuk mengikuti SKD,” tutur Kabid Mutasi dan Pengadaan Aparatur, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak, Mohammad Bari, Sabtu (27/8).
Pelaksanaan SKD di Pemkot Pontianak ini berlangsung hingga Selasa (6/11). Karena ramainya para pelamar, dalam satu hari yang mengikuti tes sekitar 480-an peserta.
“Jangan pernah percaya dengan oknum-oknum, baik yang dikenal ataupun tak dikenal, atau menggunakan joki yang mengiming-imingi lulus tes,” imbuhnya.
Ditegaskan Bari, pihaknya sendiri juga tidak mengetahui soal ujian tersebut. Karena servernya di Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Jadi tesnya nanti betul-betul transparan, bahkan peserta dapat melihat skor tes pada hari itu juga, lalu nantinya secara resmi akan diumumkan,” jelasnya.
Setelah SKD ini, barulah para peserta ujian sesuai kompetensi bidang. Yang jadwalnya menyusul.
Bari menjelaskan beberapa tata tertib yang harus dipatuhi para peserta ujian. Waktu ujian dimulai pada pukul 07:30 WIB sampai selesai. Peserta wajib hadir satu jam sebelum pelaksanaan tes dimulai.
Lanjut dia, peserta wajib mengisi daftar hadir. Jangan lupa membawa kartu ujian yang sudah diverifikasi serta kartu kependudukan.
“Peserta yang terlambat hadir tidak diperkenankan untuk mengikuti tes dan dianggap gugur dalam SKD,” ungkap Bari. Sambungnya, “Ini yang harus diingat (apabila peserta terlambat,red), ini kan sistem CAT (Computer Assisted Test)”.
Peserta juga tidak boleh diwakilkan atau dikuasakan dalam pelaksanaan SKD. Tidak boleh merokok di lingkungan tes, juga wajib mengenakan pakaian rapi dan sopan.
“Untuk laki-laki atasan kemeja/kemeja batik, bawahannya celana panjang warna hitam atau gelap,” tukas Bari.
Sedangkan untuk wanita atasan kemeja/kemeja batik /ghamis dan sejenisnya. Bawahannya rok panjang/celana panjang hitam/gelap.
“Peserta tidak diperkenankan menggunakan celana pendek, baju kaos, baju kaos berkerah, rok mini, maupun sandal,” tegasnya.
Di lokasi tes dan ruangan tes, peserta pun dilarang membawa tas dan sejenisnya. Demikian pula alat tulis, dan kalkulator. Kemudian handphone, smartphone, dan alat komunikasi lainnya tidak boleh dalam keadaan hidup. Makanan dan minuman tak boleh pula dibawa.
“Perlengkapan tes sudah disediakan panitia, semua sudah kita persiapkan, seperti laptop atau komputer,” ungkap Bari.
Apabila peserta melanggar tata tertib, maka diberikan sanksi berupa teguran lisan dan tulis sampai dengan dibatalkannya keikutsertaan dalam pelaksanaan tes. Bagi para pelamar yang sudah diverifikasi, Bari mengimbau untuk melihat jadwal tes SKD di Kantor Wali Kota Pontianak atau di website https://bkpsdm.pontianakkota.go.id/ atau http://www.pontianakkota.go.id/.
DI JOGJAKARTA UJIAN DIGELAR
PUKUL 00.00 HINGGA 05.30
Sementara itu, persoalan amburadulnya ujian CPNS di sejumlah titik ternyata dipicu oleh kinerja vendor yang ditunjuk BKN. Di sejumlah lokasi, perangkat komputer baru dipasang oleh vendor sehari sebelum ujian berlangsung. Tak pelak ketika hari H ujian, komputer beserta jaringannya belum siap.
Pelaksanaan lelang pengadaan sarana dan prasarana komputer untuk ujian SKD oleh BKN berlangsung kilat. Pengumuman tender cepat bernilai Rp324,5 miliar yang terbagi dalam empat paket dilansir pada 21 Oktober. Kemudian pada 22 Oktober pemenangnya diumumkan.
Diantara kasus penundaan yang terjadi adalah untuk seleksi SKD pelamar Pemkot Banda Aceh. Sejatinya ujian digelar Jumat (27/10). Tetapi akhirnya ditunda sampai batas waktu belum ditentukan.
Informasi dari panitia setempat penundaan tersebut dipicu keterlambatan vendor dalam menyediakan perangkat komputer. Vendor kedapatan baru memasang perangkat komputer Kamis (26/10) sore. Meskipun sudah mengebut pemasangan komputer hingga Jumat dini hari, pada pagi harinya belum bisa digunakan. Untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh pelamar yang ujian di Aceh, dibutuhkan sekitar 2.000 unit komputer.
Sementara itu akibat penundaan ujian di Jogjakarta, ujian ditunda dengan waktu pelaksanaan yang tidak lazim. Salah satu sesi tes untuk pelamar Kementerian Hukum dan HAM di Jogjakarta digelar Sabtu (27/10) pada pukul 00.00 – 01.30 WIB. Kemudian sesi berikutnya berlangsung pada 02.00 – 03.30 dan sesi terakhir pada pukul 04.00 – 05.30.
Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan masih mengecek kasus ujian dengan waktu pelaksanaan tidak lazim di Jogjakarta tersebut. Sebab selama ini penundaan ujian memang terjadi. Tetapi pelaksanaannya tidak sampai digelar pada malam hingga dinihari. Secara teknis yang mengatur penjadwalan ulang adalah instansi masing-masing.
Sedangkan terkait dengan vendor yang mepet memasang komputer sehingga mengganggu jadwal ujian, Ridwan mengatakan BKN melihat isi kontrak terlebih dahulu. Tidak menutup kemungkinan vendor tersebut mendapatkan teguran atau bahkan sanksi dari BKN.
Ridwan menjelaskan penyediaan logsitik berupa perangkat komputer merupakan tanggung jawab vendor. Di beberapa titik, ada komputer yang juga dipasang mepet dengan pelaksanaan ujian.
’’Di tempat lain juga begitu dan bisa digunakan,’’ tuturnya kemarin (27/10). Ridwan juga mengakui bahwa tender berkategori tender cepat dan kontrak diteken pada 22 Oktober lalu.
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) juga menerima laporan persoalan dalam tes CPNS. Salah satu laporan ada peserta tes CPNS yang kesulitan untuk mencetak kartu ujian CAT. Padahal, dia sudah dinyatakan lulus seleksi administrasi. Memang sebelumnya dia dinyatakan tidak lulus, tapi setelah ada perbaikan di masa sanggah pelamar itu dinyatakan lulus.
”Masalahnya peserta itu tak bisa mencetak kartu ujian karena sistem yang sudah dikunci. Itu ada orang Lampung, di Padang juga ada. Di Jawa Tengah dan Madiun juga. Sore ini (kemarin, red) kami dapat update laporan sudah ada yang bisa,” kata Ketua tim ORI untuk penanganan CPNS 2018 Dominikus Dalu, kemarin (27/10).
Yang lebih parah, ada gangguan server yang berdampak pada banyak peserta. Domi menuturkan kejadian itu seperti di Jawa Tengah dan Lampung. Ujian CAT akhirnya ditunda. ”Yang di Jawa Tengah ditunda sampai 28 Oktober. Nah yang Lampung itu, sampai hari ini (kemarin, Red) belum jelas akan diadakan lagi kapan,” jelas dia.
Sore kemarin, ORI menerima laporan ujian CAT untuk Kementerian Hukum dan HAM yang ada di Jogjakarta bahkan diselenggarakan hingga subuh. Sesi II dimulai pukul 16.00, berlanjut terus ke sesi III dan terakhir sesi VIII dimulai pukul 04.00 hingg pukul 05.30. Pemberitahuan itu disampaikan lewat selembar kertas yang diberi stempel basah Kantor Wilayah Kemenkumham Daerah Istimewa Jogjakarta. Tertulis, 27 Oktober 2018.
”Cuma lihat jadwal di yogya masa tes sampe dini hari ini tidak benar. Ya kelihatan sangat tidak profesional,” ujar dia.
Domi mendapatkan gambar jadwal ujian itu dari perwakilan ORI di Jogjakarta. Salah satu masalah yang membuat ujian digeser hingga malam karena ujian CAT mulai pagi kemarin belum bisa dilaksanakan. Sehingga digeser hingga malam. ”Karena pagi belum siap jadi digeser sampai malam. Subuh. Prihatin,” ungkap dia.
Selain itu, ORI juga mendapatkan laporan bahwa ada persoalan teknis terkait laptop yang dipergunakan untuk ujian. Informasi yang dia terima, semestinya ada 450 laptop yang dikirim dari Jakarta. Tapi yang terkirim hanya 240 unit.
”Info BKN, truk yang bawa laptop tidak bisa dilacak, sopir dan kernet gak bisa ditelepon. Ini agak aneh,” jelas dia menirukan laporan dari perwakilan ORI Jogjakarta.
Tentu kesalahan itu sangat merugikan peserta. Bayangkan saja mereka jauh-jauh datang ke lokasi ujian. Bahkan, ada yang berasal dari luar kota dan tentu membutuhkan ongkos untuk transportasi yang tidak sedikit. ORI menganggap bahwa persoalan itu sangat berpotensi pada tindakan maladminitrasi oleh panitia CPNS.
”Servernya itu rupanya tidak dipersiapkan dengan baik oleh panitia di daerah di pusat ya. Koordinasi kurang. Ini betul-betul disayangkan. Padahal sudah wanti-wanti,” ungkap dia.
Ada rencana dari ORI untuk memanggil panitia tes CPNS untuk membahas masalah itu pada Rabu (31/10). Instansi yang akan dipanggil mulai dari BKN, BPKP, dan Kemenristekdikti. ”Semua panggil untuk supaya ada kejelasan pelaksanaan. Semrawut gini,” tegas Domi.
Laporan: Maulidi Murni, JPG
Editor: Mohamad iQbaL