eQuator – Air Besar-RK. Ribuan warga mengunjungi lokasi wisata Air terjun Rombo Dait yang terletak di desa Sekendal kecamatan Air Besar. Sejak mulai penyambutan pergantian malam tahun baru hingga Minggu (3/1) kemarin masih ramai.
Air terjun tujuh tingkat ini dipadati warga, meski dari tingkat satu sampai tingkat tujuh, harus ditempuh satu jam berjalan kaki. Lokasi wisata ini masih asli, dan hutannya dipenuhi kayu bengkirai dan meranti.
Tak hanya warga Landak, dari kota Pontianak dan Sanggau juga banyak yang datang di lokasi tersebut dengan membuat tenda menginap dan menyambut pergantian malam tahun baru 2016 kemarin.
Salah seorang pengunjung dari kota Ngabang, Yohanes Wanto, lokasi Rombo Dait sangat bagus, tidak kalah dengan tempat wisata di daerah lain. Hanya lokasi ini baru dibangun jalan dasar.
“Karena lokasi ini masih alami belum ditambah bangunan tamannya atau dibuat segala permainan. Kita hanya memandang keindahan alamnya saja,” ujar Wanto, Minggu (3/1).
Dikatakan Wanto, jarak tempuh dari kota Ngabang juga tidak begitu jauh, hanya memakan waktu satu jam setengah. “Perjalanan yang tidak jauh ini membuat masyarakat ramai berkunjung ingin melihat keindahan alam di sekitar itu,” katanya.
Ia berharap, secara perlahan pemerintah akan membangun badan jalan apalagi sampai pengaspalan. Dan lokasi ini sungguh-sungguh di perhatikan pembangunan wisatanya.
“Jika di bangun serius, saya yakin wisata bisa lebih ramai di kunjungi orang dibandingkan wisata yang ada di tempat lain,” ungkapnya.
Hanya pembangunan jalannya yang masih terkendala karena masih tanah kuning belum ada pengerasan jalan. “Untuk sementara ini yang sudah lancar masuk hanya menggunakan sepeda motor saja. Sedangkan untuk mobil kecil masih sulit karena jalannya kalau musim hujan licin,” akunya.
Ia menceritakan, kalau musim panas jalan bagus mobil kecilpun bisa masuk sampai lokasi, tapi kalau hujan jalannya licin, karena masih tanah kuning belum ada pengerasan.
“Saya pergi membawa keluarga menggunakan mobil, paginya pergi sampai di lokasi itu, tapi siang hujan. Mobil saya tidak bisa lewat karena jalan licin terpaksa mobil ditinggalkan dan keluarga saya pulang naik mobil strada teman. Besok paginya harus kembali lagi mengambil mobil itu,” cerita Wanto.(ius)