Ribuan Warga Padati Penutupan PGD, Sanggau Indah karena Keberagaman

MENIKMATI GAWAI. Tiga turis asing ikut memeriahkan PGD di Sanggau, Sabtu (16/7). Mengenakan pakaian adat Dayak, ketiganya asik menari dan bernyanyi. Kiram Akbar

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Ribuan masyarakat berbagai etnis kembali memadati Rumah Betang Dori Mpulor, Sanggau, Sabtu (16/7) malam. Penutupan pekan gawai Dayak (PGD) Nosu Minu Podi yang ke XII menarik minat mereka.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi, yang menutup gawai tersebut. Dalam sambutannya, ia mengatakan kegiatan ini sebagai wujud untuk mendukung visi-misi pemerintahannya: Sanggau Berbudaya dan Beriman (Budiman).

Paolus berharap, masyarakat Sanggau tetap kompak. Etnis bukanlah pemecah belah. Dikatakannya, setiap  tahun ada Gawai Dayak, kemudian ada Paradje, dan untuk yang Tionghoa ada Cap Go Meh. Bahkan, dulu mengundang tatung ke Sanggau.

“Kemudian ada acara yang digagas etnis lainnya, ini kita wujudkan supaya Sanggau indah. Kita bukan satu suku, warna, agama, tetapi indah karena terdiri dari berbagai suku bangsa,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Sanggau ini juga meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh isu yang tidak-tidak. Sebab, menurutnya, kita semua ingin membangun Sanggau.

“Ini sesuatu yang harus kita kembangkan. Semoga tahun yang akan datang, turis bisa tertarik untuk datang ke Sanggau dengan menyaksikan seni dan budaya yang kita tampilkan,” harap Paolus.

Senada, Ketua Panitia PGD, F. Meron. Ia mengedepankan PGD sebagai sarana mengembangkan seni dan budaya Kabupaten Sanggau.

“Kegiatan ini sebelumnya diawali ritual adat nosu minu podi, kemudian dilaksanakan karnaval budaya Dayak yang dilepas Gubernur Kalbar dan diikuti ribuan peserta dari berbagai etnis dengan menggunakan pakaian Dayak,” tuturnya.

Gawai juga diramaikan dengan 16 cabang lomba. “Kita berharap dapat menambah pendapatan asli daerah Kabupaten Sanggau. Dalam kegiatan ini, terjadi sinergi antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan yakni DAD dan PDKS,” ungkap Meron.

Sekretaris Panitia PGD, Alexander Bumbun, menginginkan gawai selanjutnya tetap berjalan lancar dan aman. Apabila ada kekurangan, dijadikan pengalaman untuk tahun yang akan datang.

“Kita pun ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Juga kepada masyarakat lintas etnis atas dukungannya, khususnya pada pelaksanaan karnaval busana adat yang disambut dengan budaya Melayu oleh masyarakat Kampung Wisata Sentana,” paparnya.

Laporan: Kiram Akbar