eQuator.co.id – Ketapang-RK. Polres Ketapang menyita ribuan botol oli sepeda motor diduga palsu, Senin (21/11). Oli tersebut disimpan di gudang Jalan Karya Tani dan Brigjen Katamso, Sukaharja, Delta Pawan, Ketapang.
“Kasus ini terungkap, setelah kami mendapatkan informasi dari warga,” kata Kapolres Ketapang AKBP Sunario melalui Kanit IV Ipda Ogan Arif Teguh, kemarin.
Dua hari melakukan penyelidikan, akhirnya polisi membongkar gudang penampungan oli palsu tersebut. Sayangnya polisi enggan menyebutkan siapa nama pemilik oli dan gudang itu. Petugas hanya mendata jumlah oli yang sudah dikemas dalam botol dan menyitanya.
“Dugaan semakin kuat bahwa oli itu palsu, setelah melakukan penggerebekan, kami langsung mengecek ke beberapa dealer resmi. Tujuannya membandingkan oli yang diamankan tersebut,” ujar Ipda Ogan.
Dijelaskan Kanit IV Polres Bengkayang, ada beberapa merek oli yang disita polisi. Diantaranya Yamalube Silver Oil, Enduro Pertamina Racing, Vicolube Power 4T, Federal Oil Matic. Kemudian merek Yamulube Matic, MPX 1, Oli Suzuki SGOT, Yamalube Gear Oil dan Vicolobe.
Polisi menemukan perbedaan antara oli yang disita dengan oli di dealer-dealer resmi di Ketapang. “Untuk lebih memastikannya, kami menunggu hasil uji laboratorium terhadap oli yang diduga palsu itu,” jelasnya
Ipda Ogan belum berani menyimpulkan oli yang digerebeknya itu palsu. Padahal dealer resmi Honda, Suzuki dan Yamaha di Ketapang mengatakan oli yang disita polisi itu tidak seperti yang mereka distribusikan. “Hasil uji laboratorium yang memastikan palsu atau tidak,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Putra Pratama menegaskan, kasus tersebut masih ditindaklanjuti. Jajarannya melakukan pengembangan terkait peredaran oli tersebut. Hasil penyelidikan sementara, oli itu dijual di bebera bengkel di Kota Ketapang. Kemudian disebarkan ke bengkel-bengkel di daerah perhuluan.
“Kita imbau masyarakat, jika mendapatkan oli yang diduga palsu. Misalnya jika melihat ada kemasan oli berbeda dibanding oli asli, segera melapor kepada polisi terdekat,” ungkap AKP Putra.
Putra menjelaskan, ada beberapa perbedaan pada bungkusan oli yang diduga palsu. Diantaranya tutup botol tidak rapi, stiker kemungkinan berbeda, biasanya ada bekas suntikan di dekat tutup botol. Kemudian warna oli lebih bening. Mengeluarkan bau tidak khas, seperti oli asli yang biasanya ketika dibuka baunya harum.
“Jadi kita imbau masyarakat, laporkan saja, agar bisa kita tindaklanjuti untuk mengecek, apakah oli itu palsu atau tidak,” tegas AKP Putra. (jay)