Bogor-RK. Berbagai cara dilakukan sindikat jaringan narkoba lintas negara untuk menyelundupkan barang dagangan mereka. Salah satunya dengan menyamarkan barang haram tersebut ke dalam peralatan elektronik.
Kemarin, Sabtu (20/2), dua orang perempuan RN, 23, dan FH, 27, warga Kota Bogor dibekuk petugas gabungan dari Polres Bogor Kota dan Polres Sidoarjo di salah satu hotel. Mereka kedapatan memiliki sabu seberat 2,5 kilogram.
Kasat Narkoba Polres Bogor Kota, AKP Wahyu Agung mengatakan, terungkapnya peredaran narkoba antar negara tersebut berawal dari informasi RZ warga Sidoarjo yang mendapat kiriman paket tak dikenal dari Hongkong. “Sempat beberapa kali RZ memesan laptop dan barang lainnya kepada seseorang, GZ di Hong Kong melalui internet,” ujarnya.
Namun terakhir, kata dia, malah paket berisi charger handphone yang diterimanya. Setelah dicek, di dalam charger itu ternyata sabu. Agar tak disalahkan, RZ kemudian melaporkan paket yang diterimanya kepada polisi.
Lebih lanjut ia mengatakan, di hadapan polisi kemudian RZ menghubungi orang yang mengirim paket itu. Nah, orang tersebut selanjutnya meminta RZ mengirim kembali paket itu kepada seseorang di Bogor dengan alamat tertentu.
Tak ingin buruannya lepas, polisi membuntuti paket tersebut. Setelah diterima, polisi kemudian menyergap FH dan RN di salah satu hotel di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. “2,5 kilogram sabu dikemas dalam ratusan charger HP yang dimasukkan ke dua dus,” ungkapnya.
Dalam Setiap charger, diisi sabu seberat kurang lebih 15 gram. “Modusnya, pelaku membuang mesin di dalam charger dan diganti sabu,” ucapnya.
Kemarin, kedua tersangka dan barang bukti langsung sudah dibawa pihak Polres Sidoarjo untuk dilakukan pengembangan. “Polres Bogor Kota sifatnya hanya membantu pengungkapan,” tutup Agung.
Ia mengimbau, masyarakat agar segera melaporkan kepada polisi apabila mengetahui atau mendapatkan barang yang mencurigakan. “Warga harus lebih waspada,” katanya. (jpnn)