eQuator.co.id – Mempawah-RK. Sebanyak 9 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mempawah menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya atas pengabdian dalam pelayanan kepada masyarakat. Penghargaan yang diserahkan bertepatan dengan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 Kemenag RI itu, harus memotivasi para abdi negara dalam menjalankan amanah jabatan.
“Mari kita buktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukan yang menenteramkan,” ujar Wakil Bupati Mempawah, H Gusti Ramlana SSos sebelum menyerahkan penghargaan Satya Lencana kepada ASN di Halaman Kantor Kemenag Mempawah, Rabu (3/1).
Kategori penghargaan diberikan berdasarkan lamanya pengabdian yang dilakukan para ASN, mulai dari 10 tahun, 20 tahun hingga 30 tahun masa kerja.
Ramlana menegaskan, pemberian Satya Lencana ditujukan kepada ASN guru, kepala sekolah dan Kantor Urusan Agama (KUA). Seluruh ASN diimbau agar menjalankan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya, sehingga tampil sebagai duta kedamaian dimanapun bertugas.
Pesan kedamaian, menurut Ramlana, penting dilaksanakan agar umat tidak terjerembab dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama. “Kalau belum mampu mengatasi perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama, sebaiknya kita turut mendamaikan diri sendiri dari nafsu angkara murka, syak wasangka dan tingkah yang tidak baik, sifat-sifat batil ataupun tangan yang jahil,” pesannya.
Dia berpesan kepada seluruh jajaran pemerintahan, maupun elemen lain seperti parlemen, majelis agama dan tokoh masyarakat, serta lapisan masyarakat untuk yang telah bersama-sama menjaga kedamaian secara utuh saat ini. “Marilah kita semua dan seluruh jajaran Kemenag melayani masyarakat secara tulus dan memaknai pekerjaan sebagai sebuah ibadah. Jangan sekali-sekali mempermainkan jabatan yang telah diamanahi,” tegasnya.
Dia berpesan, momentum peringatan HAB ke-72 harus dijadikan ajang introspeksi dan upaya untuk meningkatkan peran Kemenag dalam melayani masyarakat. “Jajaran Kemenag diharapkan memberikan pelayanan maksimal, memberikan kesempatan kepada seluruh umat, serta menjadi perekat persatuan bangsa,” tuturnya.
Dinamika dalam bernegara yang tengah melanda Indonesia belakangan ini, menurut Ramlana, harus disikapi secara bijak dan professional. Hindari saling curiga, tapi saling memanfaatkan. “Jangan sampai kerukunan kita selama ini dibenturkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Ayo sama-sama kita rawat keberagamaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI,” ajak Ramlana.
Reporter: Ari Sandy
Editor: Yuni Kurniyanto